ANALISIS SISTEM PERENCANAAN DAN KOORDINASI DI BAPPEDA PROVINSI ACEH | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

ANALISIS SISTEM PERENCANAAN DAN KOORDINASI DI BAPPEDA PROVINSI ACEH


Pengarang

Gista Cahaya Rahmanila - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Wais Alqarni - 199204262019031019 - Dosen Pembimbing I
Bustami Usman - 195912311985011001 - Penguji
Helmi - 198804272017011101 - Penguji



Nomor Pokok Mahasiswa

2010104010106

Fakultas & Prodi

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik / Ilmu Pemerintahan (S1) / PDDIKTI : 65201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Ilmu Sosial dan Politik., 2025

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK
Perencanaan yang baik sangat penting dalam pengelolaan organisasi, termasuk dalam konteks pembangunan daerah. Di BAPPEDA Provinsi Aceh, koordinasi yang efektif antar berbagai pihak diperlukan untuk mencapai tujuan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun, dalam praktiknya, sering muncul hambatan seperti komunikasi yang kurang lancar dan ketidaksepahaman antar lembaga, yang dapat menghambat implementasi perencanaan dan menurunkan efektivitas pembangunan. Penelitian ini berfokus pada masalah dan penyebab yang menyebabkan sistem perencanaan dan koordinasi di BAPPEDA Provinsi Aceh masih berlangsung hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem perencanaan dan koordinasi di Bappeda Provinsi Aceh serta mengetahui upaya apa saja yang dilakukan oleh Bappeda Provinsi Aceh dalam menimalisir permasalahan yang terjadi dalam sistem perencanaan dan koordinasi dan dianalisis dengan menggunakan teori sistem Littlejohn dan Foss. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis kualitatif. Data penelitian didapatkan melalui wawancara, dokumentasi, serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun BAPPEDA sudah menerapkan prinsip-prinsip perencanaan yang penting, seperti interaksi dengan lingkungan dan keseimbangan, masalah komunikasi dan koordinasi antar lembaga masih menjadi kendala yang signifikan. Untuk mengatasi hal ini, disarankan agar BAPPEDA melakukan pertemuan rutin dengan dinas-dinas terkait dengan tujuan meningkatkan koordinasi dan memperjelas arah perencanaan. Selain itu, penguatan keterampilan digital bagi sumber daya manusia (SDM) juga perlu dilakukan agar mereka lebih siap dalam menghadapi tantangan di era digital. Tak kalah penting, persiapan SDM untuk menghadapi keterbatasan anggaran di masa depan harus diperhatikan, agar proses perencanaan tetap berjalan efektif meskipun dalam kondisi anggaran yang terbatas. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan koordinasi pembangunan di Aceh, sehingga tujuan pembangunan dapat tercapai dengan lebih optimal.



Kata Kunci : Koordinasi, Perencanaan Pembangunan, BAPPEDA

ABSTRACT Good planning is very important in organizational management, including in the context of regional development. At the BAPPEDA of Aceh Province, effective coordination among various parties is necessary to achieve development goals that align with the needs of the community. However, in practice, obstacles often arise such as poor communication and misunderstandings between agencies, which can hinder the implementation of planning and reduce the effectiveness of development. This research focuses on the problems and causes that have led to the ongoing issues in the planning and coordination system at BAPPEDA of Aceh Province to this day. This research aims to understand how the planning and coordination system at Bappeda of Aceh Province works and to identify the efforts made by Bappeda of Aceh Province to minimize the issues occurring in the planning and coordination system, analyzed using the Littlejohn and Foss system theory. This research uses a descriptive method with qualitative analysis. Research data were obtained through interviews, documentation, and observation. The research results show that although BAPPEDA has already implemented important planning principles, such as interaction with the environment and balance, communication and coordination issues between agencies still pose significant obstacles. To address this, it is recommended that BAPPEDA hold regular meetings with the relevant departments to improve coordination and clarify the direction of planning. In addition, strengthening digital skills for human resources (HR) is also necessary so that they are better prepared to face challenges in the digital era. Equally important, the preparation of human resources to face future budget constraints must be considered, so that the planning process remains effective even under limited budget conditions. These steps are expected to improve the quality of planning and development coordination in Aceh, so that development goals can be achieved more optimally. Keywords: Coordination, Development Planning, BAPPEDA

Citation



    SERVICES DESK