Electronic Theses and Dissertation

Kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah menengah atas negeri Banda Aceh di era Merdeka Belajar. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan kepala sekolah dan wakil kurikulum, serta analisis dokumen terkait perencanaan kepemimpinan situasional, pelaksanaan kepemimpinan situasional, evaluasi kepemimpinan situasional, dan kendala kepemimpinan situasional di era merdeka belajar dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Subjek penelitiannya kepala sekolah dan wakil kepala bidang kurikulum dari SMA N 8 dan SMA N 5 Banda Aceh. Temuan menunjukkan bahwa Perencanaan kepemimpinan situasional di era merdeka belajar menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan kondisi dan kebutuhan belajar siswa, terutama dalam menyesuaikan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pelaksanaan kepemimpinan situasional di era merdeka belajar memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih jalur belajar yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, serta mempersiapkan mereka menghadapi dunia nyata. Evaluasi kepemimpinan situasional di era merdeka belajar secara berkelanjutan memberikan umpan balik kepada guru tentang area yang perlu ditingkatkan atau disesuaikan. Factor-faktor yang menjadi kendala kepemimpinan situasional di era merdeka belajar dalam peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri Banda Aceh terbagi dalam dua aspek utama, yaitu dari sisi guru dan sisi sekolah.

The situational leadership of school principals plays a crucial role in enhancing the quality of education in state senior high schools in Banda Ace during the Merdeka Belajar era. This study employed a qualitative research method, with data collected through participatory observation, in-depth interviews with school principals and vice principals in charge of curriculum, and document analysis related to the planning, implementation, evaluation, and challenges of situational leadership in improving education quality. The research subjects were the principals and vice principals of Senior High School 8 and Senior High School 5 in Banda Aceh. The findings revealed that situational leadership planning during the Merdeka Belajar era involves adapting leadership styles to the conditions and learning needs of students, particularly by aligning teaching methods with student-centered approaches. The implementation of situational leadership focused on providing students with the autonomy to choose learning pathways that align with their interests and abilities, preparing them for real-world challenges. Continuous evaluation of situational leadership in the Merdeka Belajar era involved providing feedback to teachers on areas that require improvement or adjustment. The study also identified key challenges to situational leadership in enhancing education quality, categorized into two main aspects: teacher-related issues and school-related issues.