Electronic Theses and Dissertation

Abstrak
Jarak tanam kopi memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil air di suatu kawasan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pohon kopi dapat mempengaruhi atau mengurangi potensi ketersediaan air di masa mendatang. Oleh karena itu, pengaturan jarak tanam kopi menjadi penting untuk memaksimalkan potensi sumber daya air. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, dengan menggunakan tiga variasi jarak tanam, yaitu 2,2 m, 2,6 m, dan 2,9 m. Penelitian mengukur hasil air dan kehilangan intersepsi hujan (rainfall interception loss) dari 42 data hujan harian yang dikumpulkan. Analisis regresi linier sederhana menujukkan hubungan yang signifikan antara estimasi rainfall interception loss (Iest) dan kedalaman hujan (R). persamaan yang diperoleh adalah Iest = 1,992 + 0,183 R, dengan koefisisien korelasi r = 0,82. Analisis regresi berganda menunjukkan hubungan yang signifikan antara hasil air (HA), kedalaman hujan (R), jarak tanam (L), dan rainfall interception loss (I). Persamaan regresi yang diperoleh adalah HA = -3,701 + 0,033R + 1,682L + 0,358I, dengan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,84. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa parameter jarak tanam memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil air. Jarak tanam yang lebih lebar menghasilkan nilai hasil air yang lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam yang lebih rapat. Pengaturan jarak tanam kopi yang tepat meningkatkan hasil air dan perkebunan kopi. Penelitian ini memberi gambaran bagi pengelolaan perkebunan kopi berkelanjutan dengan persoalan jarak tanam. Nilai hasil optimasi yang didapat pada jarak 2,89 m, pada jarak tersebut harga air dan harga kopi memiliki nilai yang sama, yaitu sebesar Rp 33.300.000,-
Kata kunci; hasil air, jarak tanam, rainfall interception loss, kopi Arabika.

Coffee plant spacing has a significant effect on water yield in an area. Previous studies have shown that coffee trees can affect or reduce the potential for future water availability. Therefore, regulating coffee planting distance is important to maximize the potential of water resources. This study was conducted in Central Aceh Regency, Aceh Province, using three variations of planting distance, namely 2.2 m, 2.6 m, and 2.9 m. The research measured water yield and rain interception loss from 42 daily rainfall data collected. Simple linear regression analysis showed a significant relationship between the estimated rainfall interception loss (Iest) and rainfall depth (R). The equation obtained was Iest = 1.992 + 0.183 R, with a correlation coefficient of r = 0.82. Multiple regression analysis showed a significant relationship between water yield (HA), rainfall depth (R), plant spacing (L), and rainfall interception loss (I). The regression equation obtained is HA = -3.701 + 0.033R + 1.682L + 0.358I, with a coefficient of determination (R²) of 0.84. The results of this study indicate that the plant spacing parameter has a significant effect on water yield. Wider plant spacing produce higher water yield values compared to closer planting distances. Proper coffee plant spacing settings will increase water yields and coffee plantations. This study provides an overview for sustainable coffee plantation management with the problem of plant spacing. The optimization result value obtained at a distance of 2.89 m, at that distance the price of water and the price of coffee have the same value, which is IDR 33,300,000, - Keywords: water yield, plant spacing, rainfall interception loss, Arabika coffee.