Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
ANALISIS KEMANDIRIAN FISKAL PADA ERA DESENTRALISASI DI PROVINSI ACEH
Pengarang
Rauzatul Jannah - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1101101010034
Fakultas & Prodi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Ekonomi Pembangunan (S1) / PDDIKTI : 60201
Subject
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2015
Bahasa
Indonesia
No Classification
339.32
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
Judul : Analisis Kemandirian Fiskal Pada Era Desentralisasi
di Provinsi Aceh
Nama : Rauzatul Jannah
NIM : 1101101010034
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/ Ekonomi Pembangunan
Dosen Pembimbing : Dr. Muhammad Nasir,S.E., M.Si. MA
Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kemandirian fiskal pada era desentralisasi di Provinsi Aceh. Ruang lingkup penelitian pada 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh dengan menggunakan data sekunder selama tahun 2011-2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan Metode Analisis Rasio. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini Rasio Kemandirian Keuangan Daerah (RKKD), Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal (RDDF), Rasio Efektifitas, Rasio Indeks Kemampuan Rutin (IKR), dan Rasio Pertumbuhan. Hasil penelitian dari perhitungan kelima rasio menunjukkan bahwa tingkat kemandirian fiskal pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh masih termasuk kategori sangat kurang atau belum mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa peranan pemerintah pusat lebih dominan dari pada pemerintah daerah. Tetapi jika dilihat dari Rasio efektifitas, PAD untuk setiap tahun anggarannya mengalami peningkatan dan mengalami pertumbuhan positif, yang artinya daerah telah mampu meningkatkan pertumbuhan PAD dari tahun ke tahun. Pertumbuhan PAD yang positif serta tingkat efektifitas PAD yang tinggi seharusnya menjadikan daerah lebih mandiri. Tingkat efektifitas PAD yang tinggi tidak ada artinya apabila target yang ditetapkan tidak ideal. Oleh karena itu, kepada pemerintah daerah diharapkan adanya transparansi dalam mengelola keuangan daerah. Pemerintah juga perlu meningkatkan PAD melalui sektor pajak dan retribusi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kemudian diharapkan kepada pemerintah sebelum membuka kabupaten baru sebaiknya ditinjau terlebih dulu potensi yang dimiliki oleh daerah tersebut, sehingga nantinya daerah hasil pemekaran tersebut mampu menggali PAD daerahnya sendiri dengan potensi yang dimilikinya.
Kata kunci : Kemandirian Fiskal, Desentralisasi, Pendapatan Asli Daerah, Dana perimbangan, Analisis Rasio Keuangan, APBD.
Tidak Tersedia Deskripsi
PENGARUH DESENTRALIS FISKAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH (Anita , 2014)
PENGARUH KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH (Nuzul Arifa, 2024)
ANALISIS KEMANDIRIAN FISKAL PADA ERA DESENTRALISASI DI PROVINSI ACEH (Rauzatul Jannah, 2015)
PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENYERAPAN ANGGARAN TERHADAP AKUNTABILITAS PELAPORAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI ACEH (MURAIYA, 2017)
KONTRIBUSI HOTEL TERHADAP KEMANDIRIAN FISKAL DI PROVINSI ACEH (RAUDHATUL JANNAH, 2023)