PRODUKSI DAN PEMASARAN BORDIR ULEE MADON KECAMATAN MUARA BATU KABUPATEN ACEH UTARA | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PRODUKSI DAN PEMASARAN BORDIR ULEE MADON KECAMATAN MUARA BATU KABUPATEN ACEH UTARA


Pengarang

Zuraini - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0161130064

Fakultas & Prodi

Fakultas KIP / Pendidikan Ekonomi (S1) / PDDIKTI : 87203

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan., 2006

Bahasa

Indonesia

No Classification

746.44

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tentang produksi dan pemasaran bordir di Desa Ulee Madon Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara. Populasi penelitian adalah sebanyak I 5 orang pengrajin bordir, responden penelitian adalah keseluruhan anggota populasi, sehingga penelitian adalah penelitian populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian lapangan melalui wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Selanjutnya data dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif dijelaskan melalui tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan persentase dan rata-rata
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk bordir yang diproduksikan oleh pengrajin bordir di Desa Ulee Madon Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara terdiri dari berbagai jenis, seperti baju karawang pintu aceh, tas, dompet, jilbab dan sajadah. Tenaga kerja yang digunakan untuk kegiatan produksi tidak hanya berasal dari anggota keluarga, akan tetapi juga berasal dari luar anggota keluarga. Usaha kerajinan dengan kapasitas produksi relatif besar biasanya menggunakan tenaga kerja yang berasal dari luar anggota keluarga. Biaya rata-rata untuk produksi masing-masing produk yakni sebesar Rp.150 000 untuk baju kerawang pintu aceh, sebesar Rp. 20.926,67 untuk produk tas, sebesar Rp. 24.166,67 untuk produk jilbab dan sebesar Rp. 17.666,67 untuk produk dompet. Sedangkan biaya rata-rata produksi untuk sajadah adalah sebesar Rp 39.250. biaya-biaya tersebut berasal dari biaya bahan baku dan upah tenaga kerja Harga penjualan untuk masing-masing produk jauh lebih besar bila dibandingkan dengan biaya rata-rata, sehingga masing-masing produk memberikan keuntungan
Selanjutnya dari segi pemasaran diketahui bahwa daerah pemasaran produk bordir yang dihasilkan oleh pengrajian tidak hanya kota-kota yang ada di Kabupaten Aceh Utara sendiri, akan tetapi juga meliputi daerah-daerah lain. bahkan sampai keluar negeri. Untuk memenuhi permintaan di daerah pemasaran diluar Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, pengrajin bordir memanfaatkan jasa agen penyalur.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah, usaha kerajinan bordir selain menggunakan perlengkapan dan peralatan kerja, umumnya usaha ini lebih dominan mengandalkan faktor produksi tenaga kerja. Selanjutnya dari segi pemasaran, disimpulkan bahwa produk bordir ulee madon sangat banyak diminati oleh masyarakat luar Daerah Aceh bahkan luar negeri. Sehingga daerah pemasaran produk tersebut tidak hanya dalam Provinsi NAD akan tetapi juga sarnpai ke luar daerah bahkan luar negeri, seperti malaysia dan singapura.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK