Electronic Theses and Dissertation

Hipertensi pada anak didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah yang disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan. Sindrom nefrotik merupakan sekelompok penyakit ginjal yang ditandai oleh adanya protein dalam urin dengan jumlah yang banyak, kadar albumin darah yang rendah, edema, dan kadar lemak darah yang tinggi. Relaps pada sindrom nefrotik anak mengacu pada munculnya kembali gejala-gejala tersebut setelah periode remisi. Beberapa faktor resiko yang dapat mempengaruhi hipertensi pada anak dengan sindrom nefrotik relaps seperti status gizi, riwayat infeksi, dan riwayat pengobatan. Tujuan penelitian adalah menganalisis determinan faktor risiko terjadinya hipertensi pada anak dengan penyakit sindrom nefrotik relaps di RSUDZA Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan teknik total sampling berjumlah 46 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 46 pasien anak 36 diantaranya mengalami hipertensi dengan sindrom nefrotik relaps. 23 (61,9%) bergizi tidak baik, 31 anak (88,6%) memiliki riwayat infeksi, 29 anak (96,7%) memiliki riwayat pengobatan. Hasil Uji analisis Chi-Square pada CI 95% dan α 0,05 menunjukkan hubungan antara status gizi, riwayat infeksi dan riwayat pengobatan (p = 0,000) dengan kejadian hipertensi pada anak dengan penyakit sindrom nefrotik relaps di RSUD dr. Zainoel Abdidin Banda Aceh. Faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian hipertensi pada anak sindrom nefrotik relaps ialah riwayat pengobatan dengan rasio prevalensi 2,21 yang berarti anak yang pernah mendapatkan terapi kortikosteroid dalam waktu jangka panjang atau obat siklosporin dan takrolimus berisiko 2,21 kali mengalami hipertensi pada anak sindrom nefrotik relaps di RSUDZA Banda Aceh.

Hypertension in children is defined as an increase in blood pressure adjusted for age, gender, and height. Nephrotic syndrome is a group of kidney diseases characterized by the presence of large amounts of protein in the urine, low blood albumin levels, edema, and high blood fat levels. Relapse in pediatric nephrotic syndrome refers to the reappearance of these symptoms after a period of remission. Several risk factors that can affect hypertension in children with relapsing nephrotic syndrome such as nutritional status, history of infection, and history of treatment. The purpose of this study was to analyze the determinants of risk factors for hypertension in children with relapsing nephrotic syndrome at RSUDZA Banda Aceh. This study used a cross-sectional design with a total sampling technique of 46 children. The results showed that out of 46 pediatric patients, 36 of them had hypertension with relapsing nephrotic syndrome. 23 (61.9%) were malnourished, 31 children (88.6%) had a history of infection, 29 children (96.7%) had a history of treatment. The results of the Chi-Square analysis test at 95% CI and α 0.05 showed a relationship between nutritional status, history of infection and history of treatment (p = 0.000) with the incidence of hypertension in children with relapsing nephrotic syndrome at RSUD dr. Zainoel Abdidin Banda Aceh. The risk factor most associated with the incidence of hypertension in children with relapsing nephrotic syndrome is a history of treatment with a prevalence ratio of 2.21, which means that children who have received long-term corticosteroid therapy or cyclosporine and tacrolimus drugs have a 2.21 times risk of experiencing hypertension in children with relapsing nephrotic syndrome at RSUDZA Banda Aceh.