Electronic Theses and Dissertation

ABSTRAK
Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular utama yang berkontribusi signifikan terhadap morbiditas dan mortalitas global. Selain dampak fisiknya, hipertensi sering kali diikuti oleh dampak psikologis seperti kecemasan, yang dapat memengaruhi kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat kecemasan dan kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas Meuraxa, Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian terdiri dari 91 pasien hipertensi yang dipilih melalui metode purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan mencakup ZRAS/SAS (Zung Self Rating and Anxiety Scale) untuk mengukur tingkat kecemasan dan Short Form 36 (SF-36) untuk menilai kualitas hidup. Data dianalisis menggunakan program IBM SPSS dengan analis Univariat dan Bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden 67% memiliki kecemasan ringan, 29,7% memiliki tingkat kecemasan sedang, sedangkan 2,2% mengalami kecemasan berat, dan yang sangat berat 1,1%. Dalam aspek kualitas hidup, 64,8% responden memiliki kualitas hidup baik, 27,5% sedang, dan 7,7% memiliki kualitas hidup yang rendah. Hasil uji statistic spearman rho, menunjukkan bahwa nilai koefisiennya 0,737 sehingga ada hubungan kecemasan terhadap kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas Meuraxa memiliki korelasi yang kuat. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa kecemasan berpengaruh signifikan terhadap penurunan kualitas hidup pasien hipertensi, terutama dalam aspek fisik dan psikologis. Oleh karena itu, penanganan hipertensi tidak hanya berfokus pada kontrol tekanan darah, tetapi juga harus mencakup intervensi psikologis, edukasi kesehatan, dan peningkatan dukungan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Kata Kunci: Kecemasan, Kualitas Hidup, Hipertensi, Zung Self Rating and Anxiety Scale.

ABSTRACT Hypertension is one of the major non-communicable diseases that contributes significantly to global morbidity and mortality. In addition to its physical impacts, hypertension is often accompanied by psychological impacts such as anxiety, which can affect the patient's quality of life. This study aims to analyze the relationship between anxiety levels and quality of life of hypertension patients at the Meuraxa Health Center, Banda Aceh. This study used a cross-sectional design with a quantitative approach. The research sample consisted of 91 hypertensive patients selected through a purposive sampling method based on inclusion and exclusion criteria. The instruments used included the ZRAS/SAS (Zung Self Rating and Anxiety Scale) to measure anxiety levels and the Short Form 36 (SF-36) to assess quality of life. Data were analyzed using the IBM SPSS program with Univariate and Bivariate analysis. The results of the study showed that the majority of respondents, 67%, had mild anxiety, 29.7% had moderate anxiety, while 2.2% had severe anxiety, and 1.1% had very severe anxiety. In terms of quality of life, 64.8% of respondents have a good quality of life, 27.5% have a moderate quality of life, and 7.7% have a low quality of life. The results of the Spearman rho statistical test show that the coefficient value is 0.737, so there is a strong correlation between anxiety and the quality of life of hypertension patients at the Meuraxa Health Center. The conclusion of this study is that anxiety has a significant effect on the decline in the quality of life of hypertension patients, especially in physical and psychological aspects. Therefore, hypertension management should not only focus on blood pressure control, but should also include psychological interventions, health education, and increased social support to improve the patient's quality of life. Keywords: Anxiety, Quality of Life, Hypertension, Zung Self Rating and Anxiety Scale.