Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
STUDI PEMBATAN BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH : PENGARUH PERBANDINGAN MOL ALKOHOL (METANOL : ETNNOL) DAN WAKTU REAKSI
Pengarang
Rika Mardayanti - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
0405105010062
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Teknologi Hasil Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41231
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2010
Bahasa
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Cadangan energi fosil semakin hari semakin berkurang, sedangkan kebutuhannya terus meningkat. Selain semakin menipisnya jumlah cadan gan bahan bakar fosil, alasan penting lain untuk mengurangi penggunaannya adalah masalah kerusakan lingkungan, harga yang terus melambung, dan beban subsidi yang semakin membengkak
Minyak jelantah (waste cooking oil merupakan limbah dan bila ditinjau dari
komposisi kimianya mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. Pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia. Untuk itu perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan.
Salah satu bentuk pemanfaatan minyak jelantah agar dapat berman faat dari berbagai macam aspek ialash dengan mengubahnya secara proses kimia menjadi biodiesel. Adapun pembuatan biodiesel dari minyak jelantah ini menggunakan reaksi transesteri fikasi seperti pembuatan biodiesel pads urumnnya dengan pretreatment (pengolahan awal minyak) untuk mengurangi kotoran dan menurunkan bilangan asamn pada minyak jelanuah. Menurut Prihandana et al. (2006), pengumpulan 25% dari total produksi minyak jelantah dapat menghasilkan biodiesel sekitar 1,6 juta ton.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak jelantah yang diperoleh
dari Restoran Wong Solo Banda Aceh, arang aktif, KOH, H3,PO4. etnol. metanol dan air. Adapun bahan yang digunakan untuk analisis kimia yaitu aquadest, indikator pp (phenolfaleim) 1%, HCI 01 N, Na-tiosulft 0,1 N, etanol 95%, 1 15%, KOH 0,1N, kloroform, pereaksi hanus dan bahan-bahan analisis lainnya.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancan gan Acak Kelompok (RAK)
pola faktorial. Faktor yang diteliti yaitu perbandingan mol alkohol yang terdiri dari empat taraf yait : 1i = metanol : etanol (11); A = metanol : etnol (1:2);A1 = metanol : etanol (2:1); 4u metanol : etanol (1:0) serta waktu reaksi yang terdiri dari empat taraf
yaitu: W; = 30 menit; W, = 60 menit; W, = 90 menit; W, = 120 menit. Kombinasi perlakuan adalah 4 x 4 = 16 dengan menggunakan 2 kali pengulangan, sehingga diperoleh 32 satuan percobaan . Biodiesel yang dihasilkan setelah proses pencucian
dianalisis karakteristiknya. Analisisnya yaitu yield, bilangan asamn, bilangan iod, bilangan
penyabunan, viskositas, densitas,dan nilai pH.
Minyak jelantah memiliki nilai bilangan asam 17,95 mg KOH/ gram. Nilai ini menyatakan bahwa minyak tersebut memiliki kandungan asam lemak bebas yang tinggi. Bilangan asam minyak jelanth mengalamni penurunan menjadi 13,46 mg KOH/gram setelah dilakukan pemurnian dengan arang aktif. Warna minyak berubah dari coklat kehitaman menjadi coklat bening kekuning-kuningan. Bau minyak berubah dari bau tengik menjadi sedikit tengik. Nilai bilangan asam mengalami kenaikan setelah proses degumming menjadi 24,68 mg KOH/ gram. Namun mengalamni penurunan kembali menjadi 1,12 mg KOH/gram setelah dilakukan proses esterifikasi.
Dari hasil transesterifikasi menunjukkan perlakuan perbandingan mol alkohol
(metanol : etanol) (A) pada biodiesel dari minyak jelantah berpengaruh sangat nyata (P-0,05) terhadap bilangan iod,
viskositas, dan densitas. Perlakuan waktu reaksi (W) berpengaruh sangat nyata (P0,05) terhadap yield, tetapi berpengaruh tidak nyata (P>-0,05) terhadap bilangan iod, viskositas, densitas dan nilai pH. Interaksi antara perlakuan perbandingan mol alkohol (metanol : etanol) (A) dan waktu reaksi (W) berpengaruh tidak nyata (P>-0,05) terhadap yield, bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iod, viskositas, densitas dan nilai pH.
Biodiesel dari minyak jelantah yang dihasilkan pada penelitian menunjukkan kondisi terbaik terdapat pada perlakuan perbandi ngan alkohol (A4) (metanol : etanol) (10) dan waktu reaksi (W4) 120 menit dengan nilai yield yang diperoleh adalah sebesar
94,61%, bilangan asam 0,56 mg KOH/gram, bilangan penyabunan 162,69 ml KOH/gram,
bilangan iod 7,35 gram iod/100 gram, viskositas 2,43 mm/s, densitas 0,87 g/ml dan pH
7,79, Kondisi terbaik ini diperoleh dari melihat kondisi yang memenuhi standar,
kemudian dipilih kondisi denganyield tertinggi.
Tidak Tersedia Deskripsi
PRODUKSI BIODIESEL DARI HASIL TRANSESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH DENGAN METANOL DAN KATALIS KALIUM HIDROKSIDA (Sukma Anda Yani, 2024)
STUDI PEMBATAN BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH : PENGARUH PERBANDINGAN MOL ALKOHOL (METANOL : ETNNOL) DAN WAKTU REAKSI (Rika Mardayanti, 2025)
SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK KELAPA DAN CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN KATALIS ZNO (Dewi Febrianti, 2024)
PEMBUATAN KATALIS BENTONIT TERPILAR ALUMINA DAN APLIKASINYA PADA SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH (Nuraini, 2022)
ESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL MENGGUNAKAN KAVITASI HIDRODINAMIK (Desrina, 2024)