PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN ATAS TANAH DENGAN MENGGUNAKAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DI DESA SIKALONDANG KOTA SUBULUSSALAM | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN ATAS TANAH DENGAN MENGGUNAKAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DI DESA SIKALONDANG KOTA SUBULUSSALAM


Pengarang

ZUMITA NILAWATI - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Erna Hayati - 195911041990032001 - Dosen Pembimbing I
Ridayani - 198412012017032101 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

2006101010054

Fakultas & Prodi

Fakultas KIP / Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (S1) / PDDIKTI : 87205

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas KIP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan., 2024

Bahasa

Indonesia

No Classification

333.3

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK
Zumita Nilawati. (2024). Penyelesaian Sengketa Kepemilikan Tanah Dengan Menggunakan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Desa Sikalondang Kota Subulussalam. [skripsi. Universitas Syiah Kuala]. Dibawah bimbingan Erna Hayati, SH.,M.Hum dan Ridayani, SH.,MH.

Peranan aparatur desa dan tokoh masyarakat dalam menyelesaikan sengketa tanah dengan menggunakan nilai-nilai kearifan lokal yang terjadi di Desa Sikalondang Kota Subulussalam, sesuai dengan Qanun kota subulussalam nomor 13 tahun 2012 tentang pemerintahan kampong pasal 5 berbunyi “Kampong mempunyai kewenangan untuk mengatur, mengurus, dan bertanggungjawab atas urusan rumah tangga sendiri baik urusan pemerintahan, urusan adat, dan urusan Syariat Islam”. Rumusan masalah (1) Bagaimana peran pemerintah desa dan tokoh masyarakat dalam penyelesaian sengketa tanah di desa Sikalondang? (2) Bagaimana perspektif masyarakat terhadap upaya pemerintahan desa dan tokoh masyarakat dalam penyelesaian sengketa tanah yang terjadi desa sikalondang ?. Penelitian ini memiliki tujuan 1. Untuk mengetahui bagaimana peran aparatur desa dan tokoh masyarakat dalam proses penyelesaian sengketa tanah menggunakan nilai-nilai kearifan lokal di Desa Sikalondang, 2. Untuk mengetahui bagaimana perspektif masyarakat terhadap peran pemerintah desa dan tokoh masyarakat dalam meyelesiakan sengketa tanah di Desa Sikalondang. Penelitian dilakukan melalui pendekatan yuridis sosiologi yaitu penelitian yang bertujuan memperoleh pengetahuan hukum secara empiris dengan terjun langsung ke objek permasalahan. Pengambilan datanya melalui observasi, wawancara dan dokumentasi khusus kepada informan yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil penelitian ini diketahui bahwa penyelesaian sengketa dialakukan melalui jalur non-litigasi yaitu penyelesaian diluar peradilan. Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat dalam penyelesaikan sengketa tanah yang terjadi dimasyarakat, menggunkan nilai-nilai kearifan lokal local knowledge (pengetahuan lokal) yaitu Didameken (didamaikan) yang didalamnya terdapat sidang, yang didalamnya terdapat keadilan, bebas berpendapat, tidak adanya tekanan, mampu menerima keputusan tanpa adanya keterpaksaan dan keputusan yang mengikat, local wisdom (kebijakan lokal) yaitu peraturan desa yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat desa didalam nya terdapat gotong royong, rasa kekeluargaan, dan komunikasi yang baik, dan local genius (kecerdasan lokal) yaitu tradisi adat tepung tawar yang dilakukan secara turun temurun yang didalamnya terdapat budaya dan nilai religious karena terdapat doa-doa dan nasihat yang membangun sehingga timbullah kedamaian dalam masyarakat.Persfektif masyarakat terhadap aparatur desa dan tokoh masyarakat yaitu sebagai penegak hukum dan pembina kerukunan di dalam masyarakat. Masyarakat merasa puas dengan peran aparatur desa dan tokoh masyarakat dalam menjalankan tugas tidak membeda-bedakan dan ikut bekerja sama dalam menjaga kerukunan masyarakat.
Kata Kunci : aparatur desa, tokoh masyarakat, kearifan lokal

ABSTRACT Zumita Nilawati. (2024). Settlement of Land Ownership Disputes Using Local Wisdom Values in Sikalondang Village, Subulussalam City. [thesis. Syiah Kuala University]. Under the guidance of Erna Hayati, SH., M. Hum and Ridayani, SH., MH. The role of village officials and community leaders in resolving land disputes using local wisdom values that occurred in Sikalondang Village, Subulussalam City, is in accordance with Subulussalam City Qanun number 13 of 2012 concerning village government, article 5 reads "The village has the authority to regulate, manage and responsible for his own household affairs, including government affairs, customary affairs and Islamic Sharia matters." Problem formulation (1) What is the role of the village government and community leaders in resolving land disputes in Sikalondang village? (2) What is the community's perspective on the efforts of the village government and community leaders in resolving land disputes that occurred in Sikalondang village?. This research aims: 1. To find out the role of village officials and community leaders in the process of resolving land disputes using local wisdom values in Sikalondang Village, 2. To find out what the community's perspective is regarding the role of the village government and community leaders in resolving land disputes in the village. Sikalondang. The research was carried out through a sociological juridical approach, namely research that aims to gain legal knowledge empirically by going directly into the object of the problem. The data was collected through observation, interviews and special documentation with predetermined informants. The results of this research show that dispute resolution is carried out through non-litigation channels, namely settlement outside of court. Village Government and figures The community in resolving land disputes that occur in the community, uses local wisdom values, namely local knowledge, namely Didameken (reconciled) in which there is a trial, in which there is justice, freedom of opinion, no pressure, able to accept decisions without coercion and binding decisions, local wisdom (local policy), namely village regulations that must be carried out by all village communities, in which there is mutual cooperation, a sense of kinship, and good communication, and local genius (local intelligence), namely the traditional tradition of plain flour which has been carried out from generation to generation, which contains cultural and religious values because there are prayers and constructive advice so that peace arises in the community. The community's perspective towards village officials and community leaders is as law enforcers and builders harmony in society. The community is satisfied with the role of village officials and community leaders in carrying out their duties without discriminating and working together to maintain community harmony. Keywords: village officials, community leaders, local wisdom

Citation



    SERVICES DESK