Electronic Theses and Dissertation

Pencabutan gigi adalah prosedur umum dalam perawatan gigi untuk mengangkat gigi yang tidak dapat dirawat lagi, menggunakan instrumen seperti tang dan elevator. Prosedur ini dapat menyebabkan cedera jaringan lunak, yang sering kali disebabkan oleh manipulasi instrumen yang tidak tepat, dan area yang paling sering mengalami trauma adalah mukosa bukal, dasar mulut, langit-langit mulut, dan daerah retromolar. Ulkus traumatik dapat muncul setelah pencabutan gigi akibat kerusakan pada jaringan mulut, sering disebabkan oleh kontak dengan bahan tajam atau tekanan berlebihan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ulkus ini umumnya terjadi pada lidah, bibir, dan mukosa bukal. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji frekuensi dan distribusi ulkus traumatik setelah pencabutan gigi di Rumah Sakit Gigi Mulut Fakultas Universitas Syiah Kuala (RSGM USK) sebagai sumber informasi ilmiah yang belum tersedia. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode consecutive sampling, dimana semua subjek yang datang ke RSGM USK dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi. Hasil penelitian menunjukkan dari 90 pasien yang melakukan pencabutan gigi di RSGM USK periode Juni-Juli 2024 didapatkan bahwa pasien yang mengalami Ulkus Traumatik yaitu sebanyak 11 pasien (12,2%) dan pasien yang tidak mengalami Ulkus Traumatik yaitu sebanyak 79 pasien (87,8%) dan terdapat paling banyak terjadi pada regio posterior rahang bawah dengan jumlah 6 kasus (54,5%). Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terjadinya ulkus traumatik hanya 11 (12,2%) dari 90 pasien yang telah melakukan pencabutan gigi di Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Syiah Kuala.

Kata kunci: Pencabutan Gigi, Penyakit Mulut, Ulkus Traumatik

Tooth extraction is a common procedure in dental care to remove teeth that can no longer be treated, using instruments such as forceps and elevators. This procedure can lead to soft tissue injury, often caused by imprecise manipulation of the instruments, and the most commonly traumatized areas are the buccal mucosa, floor of the mouth, hard or soft palate, and retromolar region. Traumatic ulcers can appear after tooth extraction due to damage to the oral tissues, often caused by contact with sharp materials or excessive pressure. Previous studies have shown that these ulcers commonly occur on the tongue, lips and buccal mucosa. The aims of this study was to assess the frequency and distribution of traumatic ulcers after tooth extraction at the Syiah Kuala University Faculty Oral Dental Hospital (RSGM USK) as a source of unavailable scientific information. This study used a cross-sectional design and sampling in this study using consecutive sampling method, where all subjects who came to RSGM USK and met the selection criteria were included in the study until the required number of subjects was met. The results showed that out of 90 patients who performed tooth extraction at RSGM USK in the period June-July 2024, it was found that patients who experienced traumatic ulcers are 11 patients (12.2%) and patients who did not experience traumatic ulcers were 79 patients (87.8%) and there were most cases in the posterior region of the mandible with a total of 6 cases (54.5%). From the results of this study, it can be concluded that the occurrence of traumatic ulcers is only 11 (12.2%) of 90 patients who have done tooth extraction at the Syiah Kuala University Oral Dental Hospital. Keywords: Tooth Extraction, Oral Disease, Traumatic Ulcer