KAJIAN PEMBUATAN MIE BASAH BERBAHAN BAKU CAMPURAN TEPUNG TERIGU DENGAN PASTA WORTEL (DAUCUS CAROTA L.) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

KAJIAN PEMBUATAN MIE BASAH BERBAHAN BAKU CAMPURAN TEPUNG TERIGU DENGAN PASTA WORTEL (DAUCUS CAROTA L.)


Pengarang

Taufik Hidayat - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0405105010022

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Teknologi Hasil Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41231

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2010

Bahasa

Indonesia

No Classification

664.755

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Mie merupakan salah satu jenis makanan yang paling populr di Asia,
khususnya di Asia Timur dan Asia Tcnggara. Mie basah adalah jcnis mie yang
mengalami proses perebusan setelah tahap pemotongan dan sebelum dipasarkan ,
kadar airnya 52 %. Bahan baku utama mie adalah tepung terigu. lndonesia
memperoleh biji gandum dengan mengimpor dari amerika. Produksi mie di
Indonesia sangat tergantung pada negara pengekspor gandum karena 100% biji
gandwn diimpor dari luar. Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk mengatasi
permasaiahan tersebut. Salah satunya adalah penggunaan pasta wortel (Daucus
carota L.) sebagai bahan tambahan dalam pembuatan mie basah untuk
mengurangi jumlah tepung terigu, dengan harapan mie yang dihasilkan
mempunyai mutu yang baik, disukai oleh masyarakat, serta harga yang
terjangkau.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pembuatan mie basah
dengan pengaruh lama pcngukusan wortcl dan perbandingan konsentrasi tepung
terigu dengan pasta wortel terhadap mutu mie yang dihasilkan.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan pola faktorial yang terdiri atas 2 faktor. Faktor I adalah konsentrasi
tepung terigu dengan wortel (K) terdiri dari tiga taraf yaitu: K, = 65%:35%,
K,= 70%:30%, dan K,= 75%.25%. Faktor II adalah lama pengukusan wortel (L)
yang terdiri dari tiga taraf yaitu L, = 10 mcnit, L= 15 menit, dan Lg= 20 menit.
Parameter yang diamati adalah rendemen, kadar air, kadar protein, kadar abu,
kadar serat kasar, persentase sifat putus, beta karoten, uji organoleptik ( warna,
aroma, kekenyalan), dan uji perbandingan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa lama pengukusan wortel (L)
memberikan berpengaruh sangat nyata (P< 0,01) tcrhadap kadar air, kadar protein,
kadar abu, organoleptik kekenyalan dan rendemen. Konsentrasi tepung terigu dan
pasta wortel (K) memberikan pengaruh sangat nyata (P< 0,0 I) terhadap kadar
serat kasar, kadar abu, rendemen, organoleptik warna, organoleptik aroma, dan
organoleptik kekenyalan. Interaksi konscntrasi tcpung terigu dan pasta wortel (K)
dan lama pengukusan wortel (L) memberikan pengaruh nyata (PS 0,05) terhadap
kadar protein dan organoleptik aroma. Sedangkan kadar serat kasar, rendemen dan
kadar abu memberikan pengaruh sangat nyata (P< 0,01).
Perlakuan tcrbaik diperolch pada konsentrasi tepung terigu dan pasta
wortel 70%:30% (K2) dan lama pengukusan wortel 15 menit (L2) dengan
karakteristik sebagai berikut : rendemen 134,43 %, kadar air 54,01 %, kadar
protein 4,52 %, kadar abu 1,08 %, kadar serat kasar 1,86 %, persentase mie putus
2,57 %, uji organoleptik meliputi: warna 2,78, aroma 3,08 dan kekenyalan 3,22.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK