Electronic Theses and Dissertation

Implementasi asuransi bagi pekerja non-penerima upah menghadapi tantangan, termasuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi pekerja serta mengatasi masalah keuangan dan kapasitas BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan yang memadai di Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perlindungan sosial berkelanjutan melalui asuransi bagi pekerja non-penerima upah yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan serta mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program tersebut di Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan di kantor BPJS Ketenagakerjaan Kota Banda Aceh menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori Pembangunan Berkelanjutan menurut Emil Salim. Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Observasi melibatkan pengamatan langsung tanpa intervensi, wawancara mendalam mengumpulkan pendapat dan pengalaman responden, dan dokumentasi menganalisis berbagai dokumen relevan. Informan penelitian terdiri dari 12 orang, termasuk Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala Kantor BPJS, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta pekerja non-penerima upah, baik yang telah terdaftar asuransi maupun yang belum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program BPJS Ketenagakerjaan memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Kota Banda Aceh dengan memberikan perlindungan sosial kepada pekerja non-penerima upah melalui jaminan kecelakaan kerja, hari tua, dan kematian. Program ini memperkuat stabilitas ekonomi lokal, namun keberhasilannya sangat bergantung pada edukasi dan sosialisasi yang lebih efektif. Analisis hambatan menunjukkan rendahnya partisipasi pekerja disebabkan oleh kurangnya kesadaran, persepsi biaya iuran yang tinggi, dan akses layanan yang sulit, terutama di daerah terpencil. Solusi yang diusulkan meliputi fleksibilitas pembayaran, sosialisasi berbasis komunitas, dan pendekatan yang mempertimbangkan konteks sosial-budaya lokal.

Kata Kunci: Pekerja Non-Penerima Upah, BPJS Ketenagakerjaan, Kota Banda Aceh.

The implementation of insurance for non-wage workers faces several challenges, including raising awareness and participation of workers, addressing financial issues, and enhancing the capacity of BPJS Ketenagakerjaan to provide adequate protection in Banda Aceh. This study aims to explore the sustainable social protection model through insurance for non-wage workers offered by BPJS Ketenagakerjaan and to identify the obstacles faced in the implementation of the program in Banda Aceh.This research was conducted at the BPJS Ketenagakerjaan office in Banda Aceh, utilizing a descriptive qualitative approach based on the theory of Sustainable Development by Emil Salim. Data collection methods included interviews, observation, and documentation. Observation involved direct, non-intrusive monitoring; in-depth interviews gathered opinions and experiences from respondents; and documentation analyzed various relevant documents. The research informants consisted of 12 individuals, including the Head of the Labor Office, the Head of BPJS Office, the Dean of the Faculty of Economics and Business, and non-wage workers, both those enrolled in insurance and those who were not. The results indicate that the BPJS Ketenagakerjaan program plays a strategic role in supporting sustainable development in Banda Aceh by providing social protection for non-wage workers through accident, retirement, and death benefits. This program strengthens local economic stability, although its success largely depends on more effective education and outreach. An analysis of the barriers revealed that low worker participation stems from a lack of awareness, the perception of high contribution costs, and limited service access, particularly in remote areas. Proposed solutions include flexible payment schemes, community-based outreach, and approaches that consider the local socio-cultural context. Keywords: Non-Wage Workers, BPJS Ketenagakerjaan, Banda Aceh City.