PENGARUH LAMA BLANSIR DAN KONSENTRASI PISANG OWAK (MUSA PARADISIACAL L.) TERHADAP KARAKTERISTIK SAUS BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH LAMA BLANSIR DAN KONSENTRASI PISANG OWAK (MUSA PARADISIACAL L.) TERHADAP KARAKTERISTIK SAUS BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI)


Pengarang

Murdani - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0105105010049

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Teknologi Hasil Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41231

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2008

Bahasa

Indonesia

No Classification

664.58

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Penambahan pisang owak sebagai bahan pengisi pada pembuatan saus belimbing wuluh dapat meningkatkan viskositas dari saus belimbing wuluh dan merupakan upaya menghasilkan saus belimbing wuluh yang lebih ekonomis dengan mutu yang tetap disukai konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama blansir dan konsentrasi pisang owak terhadap karakteristik saus belimbing wuluh. Percobaan ini dilakukan dengan metode lama blansir dan penambahan konsentrasi pisang owak yang sesuai dengan perlakuan. Bahan-bahan yang digunakan adalah belimbing wuluh, pisang owak, bawang putih, bawang merah, gula, kayu manis, cabe rawit hijau, garam dan natrium benzoat.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, yaitu lama blansir (B) dan konsentrasi pisang owak (P). Faktor lama blansir (B) terdiri atas 3 taraf, yaitu B1; = 0 menit,B2 = 5 menit, dan B3 = 10 menit Konsentrasi pisang owak (P) terdiri atas taraf, yaitu P,
=0%,P =30%, dan P, = 60%. Dengan demikian terdapat 9 kombinasi perlakuan.

setiap perlakuan memiliki tiga ulangan, sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Parameter yang diamati meliputi kadar air, total padatan, pH, kadar vitamin C, dan nilai organoleptik (warna, aroma, rasa, dan kckentalan). Data yang dipcroleh dianalisis dengan analisis sidik ragam dan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT),
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama blansir (B) dan konsentrasi pisang owak (P) berpengaruh sangat nyata (P-0,01) terhadap pH, vitamin C, dan kekentalan, akan tetapi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air, total padatan, warna, aroma dan rasa. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kadar air saus belimbing wuluh terbaik adalah hasil dari perlakuan lama blansir 0 menit dengan konsentrasi pisang owak 60% dengan kadar air 47,83%, total padatan
38,44%, pH 3, 27%, kadar vitamin C 26,40%, nilai organoleptik warna 3,37, nilai organoleptik aroma 3,18, nilai organoleptik rasa 3,42 dan nilai organoleptik kekentalan 4,93.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK