Electronic Theses and Dissertation

Jalan Medan–Banda Aceh khususnya daerah Seulawah merupakan daerah yang
sangat sering terjadi longsor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter
lapisan tanah, memperkirakan jenis longsor melalui metode geolistrik dan georadar,
serta mengetahui hubungan antara curah hujan dengan kemungkinan bencana longsor.
Pengukuran dilakukan pada 4 lintasan sepanjang 100 m, menggunakan metode
geolistrik dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger dan spasi elektroda 1.4 m, serta
georadar dengan frekuensi 700 MHz dan 250 MHz. Hasil data geolistrik
diklasifikasikan menjadi 3 lapisan dengan nilai resistivitas yang 0 Ωm hingga 21 Ωm,
21 Ωm hingga 100 Ωm, dan lebih dari 100 Ωm. Interpretasi data georadar
menunjukkan dominasi pola dengan nilai kecepatan yang berbeda. Lapisan tanah
lokasi penelitian didominasi oleh lempung dan aluvium dengan resistivitas antara 1
Ωm hingga 50 Ωm, serta terdapat titik bidang gelincir berupa batu andesit dengan nilai
resistivitas > 100 Ωm. Hasil analisis curah hujan menunjukkan ambang batas
kumulatif 15 hari yang dapat memicu tanah longsor sebesar 74 mm. Penelitian ini
berhasil menunjukkan bahwa lokasi penelitian memiliki kondisi tanah yang konduktif
akibat lokasi tersebut memiliki rata-rata intensitas curah hujan rendah hingga tinggi
dengan pola lapisan yang menurun, sehingga menunjukkan terdapat potensi longsor
pada lokasi tersebut.
Kata Kunci: geolistrik, georadar, bidang gelincir, longsor, ct threshold

The Medan–Banda Aceh Road, especially the Seulawah area, is prone to frequent landslides. This study aims to analyze the soil layer characteristics, estimate the types of landslides using geoelectric and ground-penetrating radar methods, and determine the relationship between rainfall and the likelihood of landslide disasters. Measurements were taken along four tracks, each 100 meters long, using the geoelectric method with Wenner-Schlumberger configuration and electrode spacing of 1.4 meters and ground-penetrating radar with frequencies of 700 MHz and 250 MHz. The geoelectric data results were classified into three layers with resistivity values of 0 Ωm to 21 Ωm, 21 Ωm to 100 Ωm, and over 100 Ωm. Interpretation of the ground-penetrating radar data showed a dominant pattern with varying velocity values. The soil layers at the research site were dominated by clay and alluvium with resistivity ranging from 1 Ωm to 50 Ωm, and there were slip plane points consisting of limestone with resistivity values > 100 Ωm. The rainfall analysis results indicated a cumulative 15-day threshold of 74 mm that could trigger landslides. This study successfully demonstrated that the research site has conductive soil conditions due to its average low to high rainfall intensity, with a decreasing layer pattern, indicating the potential for landslides at that location. Keywords: geoelectricity, georadar, slip fields, landslides, ct thresholds.