PATOGENISITAS ENTOMOPATOGEN BACILLUS THURINGIENSIS DAN BEAUVERIA BASSIANA TERHADAP HAMA CROCIDOLOMIA BINOTALIS SECARA IN VITRO | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PATOGENISITAS ENTOMOPATOGEN BACILLUS THURINGIENSIS DAN BEAUVERIA BASSIANA TERHADAP HAMA CROCIDOLOMIA BINOTALIS SECARA IN VITRO


Pengarang

Sri Harmiyanti - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

9951311664

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Proteksi Tanaman (S1) / PDDIKTI : 54295

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2006

Bahasa

Indonesia

No Classification

632.6

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Sri Harmiyanti, 9951311664, Patogenisitas Entomopatogen Bacillus thuringiensis dan Beauveria basstana terhadap Hama Crocdolomia bmnotalis Zell Secara mn vitro. Dibawah bimbingan Husni sebagai ketua dan Alfizar sebagai anggota
Kajian tentang patogenisitas Bacillus thurmngensis dan Beauveria basstan terhadap larva C. binotalis secara in vitro, telah dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, sejak bulan Juni sampai Agustus 2005. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui patogenisitas entomopatogen B. thurmngensts dan B. bassana pada berbagai taraf konsentrasi suspensi untuk menginfeksi larva C binotalis,
Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan tujuh perlakuan konsentrasi suspensi B. thurmngiensts dan B. bassiana dan sctiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Perlakuannya adalah suspensi B. thurmngtensis dan B. bassiana dengan konsentrasi masing-masing 10', 10", dan 10 sel ml' untuk B. thurmngiensts dan 10', 10", dan 10 konidia ml'untuk B. bassiana serta kontrol Data hasil pengamatan setiap peubah dianalisis dengan analisis ragam sidik, jika terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 0,05. Peubah yang diamati adalah masa inkubasi entomopatogen, mortalitas larva, waktu kematian larva, stadia pupa, perscntase pupa yang terbentuk, dan persentase imago C binotalis yang muncul.
Hasil penehitian menunjukkan bahwa entomopatogen B. thurmngiensis dan B. bassiana memberikan pengaruh terhadap masa inkubasi entomopatogen, mortalitas larva, waktu kematian larva, stadia pupa, persentase pupa yarg terbentuk, dan persentase imago C binotalis yang muncul. Secara umum semua aktivitas yang dibenikan cederung meningkat dengan meningkatnya konsentrasi suspensi. Masa inkubasi paling cepat terjadi pada konsentrasi suspensi B. thuringiensrs 10 sel ml' dan B. bassiana ml' 10 konidia yaitu masing-masing 547 dan 5,68 hari dibandingkan konsentrasi suspensi lainnya. Pengaruh kematian tertinggr yaitu masing-masing 73,33 dan 80,00 persen dan waktu kematian larva C. binotalis tercepat yaitu masing-masing 6,21 dan 6,29 hani akibat serangan entomopatogen B. thurmngiensis dan B. bassiana ditunjukan oleh konsentrasi I0 sel ml' dan 10 konidia ml'. Stadia pupa paling lama terjadi yaitu masing-masing I0,8I dan 10,89 han, persentase pupa yang terbentuk yaitu masing-masing 26,67 dan 20,00 persen, dan persentase imago yang muncul paling sedikit yaitu masing-masing 13,33 dan 16,67 persen juga dijumpar pada konsentrast suspensi B. thurmngensis 10 gel ml'' dan B. bassiana 10 konidia ml'

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK