ANALISIS BUDAYA POLITIK MASYARAKAT KECAMATAN BLANGKEJEREN KABUPATEN GAYO LUES PADA PELAKSANAAN PILKADA TAHUN 2017 | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

ANALISIS BUDAYA POLITIK MASYARAKAT KECAMATAN BLANGKEJEREN KABUPATEN GAYO LUES PADA PELAKSANAAN PILKADA TAHUN 2017


Pengarang

Mustiara Riskiani - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Aminah - 199211142019032015 - Dosen Pembimbing I
Muliawati - 199205242017012101 - Penguji
Khalisni - 199205302021021101 - Penguji



Nomor Pokok Mahasiswa

2010103010024

Fakultas & Prodi

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik / Ilmu Politik (S1) / PDDIKTI : 67201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Hubungan antara pemilih di Kecamatan Blangkejeren dengan partai politik ataupun calon kepala daerah beserta wakil kepala daerah dianggap tidak stabil karena pemilih lebih banyak dijadikan objek politik ketika partai politik atau calon kepala daerah membutuhkan suaranya. Namun, di Kecamatan Blangkejeren memiliki sistem pemerintah khusus yang disebut pegawe atau imem, sistem lokal ini memiliki kewajiban patuh atas arahan kepala desa. Penelitian ini bertujuan guna mencermati bahwa adanya pengaruh sistem pemerintah adat/lokal yang ada di Kecamatan Blangkejeren, sistem pemerintah adat/lokal ini memunculkan suatu budaya politik terhadap partisipasi masyarakat Blangkejeren pada pelaksanaan Pilkada Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan teori budaya politik Gabriel Almond. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitiannya korelasi. Sampel sebanyak 100 orang masyarakat Kecamatan Blangkejeren. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh sistem pemerintah adat yang memunculkan suatu budaya politik terhadap partisipasi politik sebesar 21,8% masyarakat Kecamatan Blangkejeren pada Pilkada dengan nilai thitung sebesar 5,229 > dari ttabel 1,661 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 selhingga dimaknai bahwa variabel budaya politik sistem pemerintah adat berpengaruh terhadap partisipasi politik masyarakat Kecamatan Blangkejeren pada Pilkada tahun 2017. Oleh karena itu, hipotesis (H0) atau dengan kata lain pemerintah adat Gayo Lues yang memunculkan suatu budaya politik secara otomatis ditolak dalam penelitian ini ketika (Ha) diterima.


Kata Kunci: Sistem Pemerintahan Adat, Budaya Politik, Partisipasi Politik, Pilkada Tahun 2017, Kecamatan Blangkejeren

The relationship between voters in Blangkejeren Sub-district and political parties or candidates for regional heads and deputy regional heads is considered unstable because voters are more used as political objects when political parties or candidates for regional heads need their votes. However, Blangkejeren District has a special government system called pegawe or imem, this local system has an obligation to obey the direction of the village head. This study aims to examine the influence of the customary/local government system in Blangkejeren Subdistrict, this customary/local government system gave rise to a political culture on the participation of the Blangkejeren community in the 2017 Pilkada. This research uses Gabriel Almond's political culture theory. This research method uses a quantitative approach with a correlation type of research. The sample was 100 people from Blangkejeren District. The data collection technique was carried out by questionnaire. The results found that there was an influence of the customary government system that gave rise to a political culture on political participation by 21.8% of the people of Blangkejeren District in the Pilkada with a tcount value of 5.229> from ttable 1.661 with a significant value of 0.000

Citation



    SERVICES DESK