JALUR DISTRIBUSI KOMODITAS TERNAK SAPI SELAMA WABAH PENYAKIT PMK DI PASAR LAMBARO KABUPATEN ACEH BESAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

JALUR DISTRIBUSI KOMODITAS TERNAK SAPI SELAMA WABAH PENYAKIT PMK DI PASAR LAMBARO KABUPATEN ACEH BESAR


Pengarang

Muhibun Tabri - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Cut Aida Fitri - 196701121993032001 - Dosen Pembimbing I
Hendra Koesmara - 198703052019031008 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2005104010042

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Peternakan (S1) / PDDIKTI : 54231

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Peternakan merupakan sektor yang memiliki peluang sangat besar untuk dikembangkan sebagai usaha di masa depan. Kebutuhan masyarakat akan produk peternakan akan semakin meningkat setiap tahunnya. Permasalahan utama dalam peternakan sapi adalah munculnya penyakit yang mengganggu kesehatan ternak. Munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berdampak pada aspek penjualan dan pendapatan peternak, khususnya petani-peternak. penyakit mulut dan kuku (PMK) atau foot and mouth disease (FMD) adalah penyakit menular yang menyerang hewan berkuku belah yang disebabkan oleh virus RNA yang tergolong genus Apthovirus dan family Picornaviridae. Wabah virus PMK sangat menular, hewan ternak yang dijangkit seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba hingga hewan liar (rusa, gajah, dan sebagainya) (Kementrian Pertanian Republik Indonesia, 2022). Penelitian ini bertujuan untuk jalur distribusi ternak selama terjadinya wabah penyakit PMK. Penelitian ini dilaksanakan berlangsung pada tanggal 25 Desember 2023 sampai tanggal 25 Januari 2024. Penelitian ini menggunakan penelitian survey dengan analisis deskriptif. Metode penentuan sampel saturation sampling dengan melalui pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner oleh 17 responden. Data sekunder di peroleh dari instansi terkait dalam penelitian ini yaitu pasar Lambaro Aceh Besar dan sumber lain yang terkait. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu meliputi jalur distribusi pemasaran sapi, efesiensi jalur distribusi sapi, dan kendala pemasaran selama wabah PMK di pasar lambaro kabupaten Aceh
Besar selama terjadi wabah virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Berdasarkan dari hasil pembahasan dan uraian mengenai “jalur distribusi komoditas ternak sapi selama wabah penyakit (PMK) dipasar Lambaro Aceh Besar” maka dapat diberikan kesimpulan bahwa jalur distribusi di pasar lambaro Aceh Besar selama terjadinya PMK memiliki nilai 0,08% sehingga dapat dikatakan jalur distribusi di pasar Lambaro Aceh Besar memiliki jalur yang efisien, Hal ini terjadi dikarenakan memiliki jalur distribusi yang pendek sehingga pedagang sebagai responden mendapatkan keuntungan yang tinggi.

Livestock farming is a sector that has enormous opportunities to be developed as a business in the future. The public's need for livestock products will increase every year. The main problem in cattle farming is the emergence of diseases that affect the health of livestock. The emergence of the foot and mouth disease (FMD) outbreak has had an impact on aspects of sales and income of breeders, especially farmer-breeders. Foot and mouth disease (FMD) or foot and mouth disease (FMD) is an infectious disease that attacks cloven-hoofed animals caused by an RNA virus belonging to the Apthovirus genus and the Picornaviridae family. The FMD virus outbreak is very contagious, livestock that are infected include cows, buffalo, pigs, goats, sheep and even wild animals (deer, elephants, etc.) (Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia, 2022). This research aims to determine livestock distribution routes during FMD disease outbreaks. This research was carried out from 25 December 2023 to 25 January 2024. This research used survey research with descriptive analysis. The method for determining the saturation sampling sample is through collecting primary data and secondary data. Primary data was obtained through interviews and filling out questionnaires by 17 respondents. Secondary data was obtained from the relevant agencies in this research, namely the Lambaro Aceh Besar market and other related sources. The parameters observed in this research include cattle marketing distribution channels, efficiency of cattle distribution channels, and marketing constraints during the FMD outbreak in the Lambaro market in Aceh district.Large during the Foot and Mouth Disease (FMD) virus outbreak Based on the results of the discussion and description regarding "distribution routes for cattle commodities during the disease outbreak (FMD) in the Lambaro market of Aceh Besar" it can be concluded that the distribution channels in the Lambaro market of Aceh Besar during the occurrence of FMD had a value of 0.08% so it can be said to be a distribution channel The Lambaro market in Aceh Besar has an efficient route. This happens because it has a short distribution channel so that traders as respondents get high profits.

Citation



    SERVICES DESK