STRATEGI PENGUATAN LITERASI BUDAYA DAN KEWARGAAN MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMPN 2 MONTASIK | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

STRATEGI PENGUATAN LITERASI BUDAYA DAN KEWARGAAN MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMPN 2 MONTASIK


Pengarang

Jumalia - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Sanusi - 197304141998021001 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

2006101010067

Fakultas & Prodi

Fakultas KIP / Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (S1) / PDDIKTI : 87205

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas KIP., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Jumalia (2024). Strategi Penguatan Literasi Budaya Dan Kewargaan Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMPN 2 MONTASIK. [Skripsi, Universitas Syiah Kuala]. Dibawah bimbingan Dr. Sanusi, S.Pd., M.Si dan Hasbi Ali, S.Pd., M.Si.

Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi penguatan literasi budaya dan kewargaan melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. (2) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat penguatan literasi budaya dan kewargaan siswa di sekolah. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskripif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dengan subjek penelitian kepala sekolah, waka kurikulum, guru PPKn, dan dua guru pelatih ekstrakurikuler. Hasil dari penelitian ini adalah (1) ada lima strategi yang digunakan oleh sekolah dalam proses melaksanakan literasi budaya dan kewargaan yakni membentuk klub budaya dan kewargaan, kujungan edukasi, mengikuti pentas seni, menghadiri seminar, dan mengadakan kolaborasi dengan sekolah lainnya. (2) Faktor pendukung strategi penguatan litrasi budaya dan kewargaan di SMPN 2 MONTASIK adalah, keterlibatan masyarakat dalam kegiatan seperti festival budaya, diskusi publik, atau proyek seni. keterlibatan orang tua dalam kegiatan seperti pramuka dan mengajak mereka untuk menonton pertunjukkan siswa di sekolah dapat meningkatkan semangat peserta didik. Akses terhadap informasi dan sumber daya terhadap informasi yang mendukung pemahaman tentang budaya dan kewargaan. Kreativitas dan Inovasi pengembangan strategi yang kreatif dan inovatif. Faktor penghambatnya adalah kurangnya dukungan manajemen sekolah. keterbatasan pelatih menyebabkan perlunya mendatangkan pelatih dari luar, yang memerlukan biaya tambahan. Keterbatasan akses siswa dalam menghadapi kesulitan dalam mengakses kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung literasi budaya dan kewargaan karena kendala jarak atau transportasi. Saran bagi sekolah agar dapat menambah program-program, memperbaiki dan meningkatkan fasilitas yang mendukung kegiatan literasi, seperti perpustakaan, alat-alat dan ruang ekstrakurikuler.

Kata kunci : strategi penguatan, literasi budaya dan kewargaan, kegiatan ekstrakurikuler.

Jumalia (2024). Strategy for Strengthening Cultural and Civic Literacy Through Extracurricular Activities at SMPN 2 MONTASIK. [Thesis, Syiah Kuala University]. Under the guidance of Dr. Sanusi, S.Pd., M.Si and Hasbi Ali, S.Pd., M.Si. Cultural literacy is the ability to understand and behave towards Indonesian culture as a national identity. Meanwhile, civic literacy is the ability to understand the rights and obligations of citizens. The objectives of this study are (1) To describe and analyze strategies for strengthening cultural and civic literacy through extracurricular activities in schools. (2) To describe and analyze supporting and inhibiting factors for strengthening cultural and civic literacy of students in schools. The method used in this study is a qualitative approach and descriptive research type. The data collection technique in this study was an interview with the research subjects, the principal, the curriculum vice principal, the PPKn teacher, and two extracurricular trainer teachers. The results of this study are (1) there are five strategies used by schools in the process of implementing cultural and civic literacy, namely forming cultural and civic clubs, educational visits, participating in art performances, attending seminars, and collaborating with other schools. (2) Supporting factors for strategies to strengthen cultural and civic literacy at SMPN 2 MONTASIK are community involvement in activities such as cultural festivals, public discussions, or art projects. Parental involvement in activities such as scouts and inviting them to watch student performances at school can increase student enthusiasm. Access to information and resources for information that supports understanding of culture and citizenship. Creativity and Innovation in developing creative and innovative strategies. The inhibiting factor is the lack of support from school management. Limited trainers require the need to bring in trainers from outside, which requires additional costs. Limited student access in facing difficulties in accessing extracurricular activities that support cultural and civic literacy due to distance or transportation constraints. Suggestions for schools to be able to add programs, improve and enhance facilities that support literacy activities, such as libraries, tools and extracurricular rooms. Keywords: strengthening strategies, cultural and civic literacy, extracurricular activities.

Citation



    SERVICES DESK