Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI UNTUK PENGERINGAN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI) DENGAN ALAT PENGERING EFEK RUMAH KACA (ERK)
Pengarang
Helfira Yani - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
04051060010051
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Teknik Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41201
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2009
Bahasa
Indonesia
No Classification
631.3
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Masyarakat banyak yang memanfaatkan atau mengolah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) menjadi belimbing setengah kering asin (asam sunti) terutama pada saat produksi belimbing wuluh meningkat. Asam sunti merupakan salah satu bumbu masak khas Aceh yang terkenal. Pada umumnya proses pengeringan yang dilakukan oleh masyarakat , terutama di daerah Aceh adalah dengan cara pengeringan tradisional yaitu penjemuran langsung dibawah matahari . Pengeringan ini mempunyai kendala yaitu temperatur suhu berfluktuatif, pengeringannya berlangsung lambat, mudah terkontaminasi, tergantung cuaca serta membutuhkan lahan luas. Teknologi tepat gun a yang berupa pengeringan buatan, dapat menutupi keterbatasan cara pengeringan tradisional sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi asam sunti, serta menghemat waktu dan tenaga.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan energi pada pengeringan belimbing wuluh dengan menggunakan alat pengering Efek Rumah dan Kaca (ERK). Adapun parameter yang diukur adalah distribusi temperatur ,
kelembaban relatif, penurunan kadar air terhadap lama waktu pengeringan, intensitas radiasi surya, energi listrik dan cnergi pengering surya. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pasca Panen, Fakultas Pertanian , Jurusan Teknik Pertanian mulai bulan Maret s.d. Oktober 2009. Saban yang digunakan dalam penelitian ini adalah belimbing wuluh (Averrhos bilimbi) sebanyak 55,6 kg, dengan perincian 42 kg di dalam ruang pengering dan 13,6 kg di lingkungan. Penelitian di lakuk an dalam dua taha p. Tahap pertama dilakukan pengukuran tanpa bahan selama satu hari, dan pada tahap kedua dilakukan pengukuran dengan bahan selama 3 hari.
Dari basil penelitian maka diperoleh distribusi temperatur tertinggi dalam ruang pengering 43C, kelembaban relatif terendah 32,4%, penurunan kadar air tercepat sampai batas yang diinginkan yaitu 53,22 % terjadi pada rak I di lingkungan, intensitas radiasi surya tertinggi 1099,29 W/m2, konsumsi energi listrik untuk sa tu hari pcngeringan 969,41 kJ, dan Konswnsi energi spesifik untuk pengeringan belimbing wuluh selama tiga hari proses pengeringan 289,15 kJ/kg. Hasil proses pengeringan dengan menggunakan alat pengering ERK menghasilkan asam sunti yang lebih bersih, kapasitas alat pengeringannya 6x lebih besar dibandingkan dengan secara alami.
Tidak Tersedia Deskripsi
ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI UNTUK PENGERINGAN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI) DENGAN ALAT PENGERING EFEK RUMAH KACA (ERK) (Helfira Yani, 2024)
PENGERINGAN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI) DENGAN ALAT PENGERING ENERGI SURYA UNTUK PRODUKSI ASAM SUNTI (M Reza Fahlefi, 2014)
PENGARUH EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI) TERHADAP INTERAKSI STREPTOCOCCUS SANGUINIS DAN STREPTOCOCCUS MUTANS SECARA IN VITRO (Iga Kumala Sari, 2016)
UJI KINERJA ALAT PENGERINGAN ENERGI SURYA DENGAN PENAMBAHAN KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK PENGERINGAN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI) (Mimi Kargita, 2017)
RANCANG BANGUN PENGENDALI LOGIKA FUZZY PADA ALAT PENGERING BELIMBING WULUH (IRZIKRI NAUFALDI, 2022)