SURVEI DAN KAJIAN TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU MINYAK NILAM (PATCHOULI OIL) DI ACEH BARAT DAYA BERDASARKAN PERBEDAAN ASAL BAHAN, METODE, DAN WAKTU PENYULINGAN | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

SURVEI DAN KAJIAN TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU MINYAK NILAM (PATCHOULI OIL) DI ACEH BARAT DAYA BERDASARKAN PERBEDAAN ASAL BAHAN, METODE, DAN WAKTU PENYULINGAN


Pengarang

Dewi Ermaya - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0405105010033

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Teknologi Hasil Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41231

Subject
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2009

Bahasa

Indonesia

No Classification

661.806

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu tanaman atsiri
penyumbang devisa negara Indonesia. Sekitar 90% minyak nilam dunia dipasok
dari Indonesia (Suara Merdeka, 2006). Areal tanaman nilam Indonesia pada tahun
2004 adalah seluas 16.639 ha dengan produksi scbesar 2424 ton minyak.
Pengembangan nilam di Indonesia khususnya produksi nilam di Provinsi Aceh
memberikan kontribusi scbesa r 70% terhadap pasokan minyak nilam Indonesia
atau 1696,8 ton/tahun dari areal 2.876 ha (Ditjenbun, 2005). Perlu
dipertimbangkan perkembangan pasar nilam dunia yang relatif terbatas, karena
kebutuhan nilam dunia 2.300 - 2.400 ton/tahun mulai dapat dipenuhi oleh
beberapa negara produsen. Kendala umum dalam agribisnis nilam antara lain
adalah rendahnya kadar minyak, rendahnya mutu minyak dan keseragaman
minyak, penyediaan produk tidak kontinyu, dan harganya berfluktuasi (Satriana,
2008).
Minyak nilam dipakai sebagai bahan pencampur dan pengikat wangi­
wangian dalam industri parfum, farmasi dan kosmetik. Minyak nilam diperoleh
dari hasil penyulingan daun dan tangkainya. Komponen utama yang diperoleh dari
penyulingan daun nilam yaitu minyak nilam yang digunakan sebagai fixative
agent yaitu patchouli alcohol (45 - 50%) dalam minyak nilam. Bahan industri
kimia penting lainnya meliputi patchouli camphor, cadinene, benzaldehyde,
eugenol, dan cinnamic aldehyde (Sekretariat NTFP, 2005).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji rendemen dan mutu minyak nilam
di empat desa Kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya berdasarkan perbedaan
bahan baku, metodc, dan waktu penyulingan. Rendemcn dan mutu minyak nilam
di empat desa, Kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya diharapkan meningkat
dengan mutu yang lebih baik dengan mendapatkan asal bahan baku, metodc, dan
waktu penyulingan yang terbaik.
Penelitian menggunakan Rancangan Faktorial Tersarang (Nested Design).
Dalam percobaan ini perlakuan merupakan kombinasi 2 faktor, dengan taraf dari
salah satu faktor mirip tetapi tidak identik. Faktor perlakuan yang akan diteliti
yaitu faktor sumber bahan baku (B) dengan menggunakan metode penyulingan
(M) di tempat sumber bahan baku, dan faktor waktu penyulingan (W). Faktor
bahan baku (B) yang merupakan sarang dari faktor lain (nested) memiliki 4 taraf
untuk masing-masing metode yaitu bahan baku di desa Jeumpa (BM), bahan
baku di desa Krueng Panto (BM), bahan baku di desa Gudang (BM,), dan bahan
baku di desa Blang Panyang (BM,). Faktor ke dua adalah waktu penyulingan (W),
=
yaitu W, 5 jam, W= 6 jam, W, = sampai minyak habis (am), yang tersarang
pada masing-masing metode penyulingan. Dalam penelitian ini terdiri dari (4x3)
kombinasi perlakuan nested dengan 2 ulangan, sehingga terdapat 24 satuan
percobaan. Parameter yang diama ti pada min yak nilam adalah rendemen,
penentuan bobo t jenis, indcks bias, kelarutan dalam etanol 90%, penentuan kadar
patchouli alcohol, bilangan ester, bilangan asam, dan uji organoleptik meliputi
warna dan kejernihan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asal bahan dan metode penyulingan
berpengaruh sangat nyata (p20.01) terhadap rendemen, indeks bias, kejernihan
dan berpengaruh nyata (ps0.01) terhadap bilangan asam. Lama penyulingan
berpen garuh sanga t nyata (p20.0l) terhadap rendemen, bobot jenis, kelarutan
dalam alkohol, bilangan ester, wama, dan kejernihan minyak nilam. Kandungan
patchouli alcohol yang terdapat dalam minyak nilam berkisar antara 21.36% dan
34.03%. Lama penyulingan dapat meningkatkan rendemen dan mutu seperti bobo t
jenis, dan kandungan patchouli alcohol, akan tetapi juga dapat menurunkan mutu
minyak nilam yaitu kelarutan dalam alkohol, meningkatnya bilangan ester, warna,
dan kejerihan. Minyak nilam yang dihasilkan pada penelitian ini telah memenuhi
SNI 06-2385-2006. Rendemen terbaik diperoleh dari kombinasi perlakuan
BMW (asal bahan dari desa Krueng Panto, metode penyulingan uap dengan
waktu 7 jam), sedangkan mutu terbaik dari kombinasi perlakuan BMW, dan
BM,W,.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK