Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
DISSERTATION
PENGARUH POLIMORFISME GEN TNF ALFA 308 G/A DAN IL-6 TERHADAP SEPSIS NEONATORUM.
Pengarang
Darnifayanti - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Muslim Akmal - 197006161995121001 - Dosen Pembimbing I
Syahrun Nur - 196712241994031001 - Dosen Pembimbing II
Sulaiman Yusuf - 196302021992031002 - Dosen Pembimbing III
Nomor Pokok Mahasiswa
2009300070011
Fakultas & Prodi
Fakultas Pasca Sarjana / Doktor Matematika dan Aplikasi Sains (S3) / PDDIKTI : 44001
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pasca Sarjana., 2024
Bahasa
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Sepsis neonatorum adalah infeksi sistemik yang terjadi pada bayi baru lahir hingga usia 28 hari, dan merupakan penyebab utama morbiditas serta kematian pada kelompok usia ini. Kejadian sepsis pada neonatus diduga dipengaruhi oleh variasi genetik. Gen polimorfik diyakini berperan dalam variabilitas, kerentanan, dan hasil dari sepsis. Beberapa komponen yang terlibat dalam respon tubuh terhadap infeksi bakteri dan sepsis dikode oleh gen polimorfik, termasuk protein yang terlibat dalam pengenalan awal bakteri seperti TRL4, Fc receptors, mannose-binding lectin, serta protein intraseluler yang berperan dalam respon terhadap produk bakteri seperti TNF-alfa, interleukin, dan heat shock proteins (HSPs). Penelitian ini menyajikan data univariat dari beberapa kelompok yang dianalisis terkait dengan kejadian sepsis neonatorum, yang dihubungkan dengan keadaan klinis pasien, hasil hematologi, kultur darah, kadar IL-6, dan polimorfisme genetik TNF-alfa –308 G/A. Tahap awal penelitian melibatkan persiapan subjek yang terdiri dari neonatus dengan sepsis, berdasarkan gejala klinis, faktor risiko sepsis neonatorum, serta marker sepsis berupa kadar IL-6 dan pemeriksaan hematologi rutin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek terdiri dari 30 neonatus, dengan dominasi jenis kelamin laki-laki dan usia gestasi terbanyak antara 38-40 minggu. Tanda vital rata-rata pasien berada dalam keadaan stabil. Interleukin-6 merupakan sitokin yang muncul sebagai respon awal terhadap infeksi, sebelum peningkatan C-reactive protein dan pelepasan TNF-alfa. Berdasarkan penelitian ini, terjadi peningkatan kadar interleukin pada bayi dengan klinis sepsis, dan ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara klinis dan statistik antara kadar IL-6 dan sepsis neonatorum. Polimorfisme genetik yang mempengaruhi TNF-alfa sebagai mediator inflamasi dalam respon sepsis pada bayi terdapat pada varian homozygot dan heterozygot. Varian genetik GG menunjukkan peningkatan kadar IL-6 di seluruh kelompok, dengan konfirmasi kultur darah yang menemukan hasil biakan bakteri. Namun, polimorfisme gen TNF-alfa 308 G/A pada pasien dengan sepsis neonatorum tidak menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik dengan kematian bayi.
Neonatal sepsis is a systemic infection that occurs in newborns up to 28 days old and is a major cause of morbidity and mortality in this population. The incidence of sepsis in neonates is suspected to be influenced by genetic variation. Polymorphic genes are believed to play a role in the variability, susceptibility, and outcomes of sepsis. Several components involved in the body's response to bacterial infection and sepsis are coded by polymorphic genes, including proteins that are involved in the early recognition of bacteria, such as TRL4, Fc receptors, mannose-binding lectin, and intracellular proteins that respond to bacterial products, including TNF-alpha, interleukins, and heat shock proteins (HSPs). This study presents univariate data from several groups assessed in relation to the occurrence of neonatal sepsis, associated with the clinical condition of patients, hematology, blood cultures, IL-6 levels, and the genetic polymorphism of TNF-alpha –308 G/A. The initial phase of the study involved preparing research subjects, primarily consisting of neonates with sepsis based on clinical symptoms, risk factors for neonatal sepsis, and sepsis markers such as IL-6 levels and routine hematology. The results indicate that the research subjects comprised 30 neonates, predominantly male, with a gestational age mostly between 38-40 weeks. The average vital signs of the research patients were stable. Interleukin-6 is a cytokine that emerges as an early response to infection before the increase in C-reactive protein and the release of TNF-alpha. Based on this study, there was an increase in interleukin levels in babies with clinical sepsis, leading to the conclusion that there is a clinically and statistically significant relationship between IL-6 levels and neonatal sepsis. The genetic polymorphism involving TNF-alpha, which acts as one of the inflammatory mediators in the response to sepsis in infants, is found in both homozygous and heterozygous variants. The GG genetic variant showed increased IL-6 levels across the entire group, with blood culture confirmation revealing bacterial growth. The TNF-alpha 308 G/A gene polymorphism found in patients with neonatal sepsis did not show a statistically significant relationship with infant mortality.
ANALISIS DETERMINAN FAKTOR RISIKO MINOR TERJADINYA SEPSIS NEONATORUM AWITAN DINI DI NICU RS DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (Diana Liza Merisa, 2024)
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN LUARAN SEPSIS NEONATORUM DI RSUD DR.ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (RAHMI ANNISA SYARLI, 2015)
HUBUNGAN USIA KEHAMILAN DAN LAMANYA KETUBAN PECAH DINI DENGAN RISIKO SEPSIS NEONATORUM (Mardani, 2021)
PERBANDINGAN KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM ANTARA PERSALINAN PERVAGINAM DENGAN PERSALINAN SEKSIO SESAREA DI RSUDZA BANDA ACEH (yunita arbainy, 2016)
HUBUNGAN PROTEINURIA DENGAN MORTALITAS SEPSIS DI RUMAH SAKIT DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (NOLA SAPRIYELNA ANAS, 2017)