Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
PENGARUH LAMA PENGUKUSAN KULIT PISANG DAN KONSENTRASI AMONIUM SULFAT (NH4)2SO4 TERHADAP KARAKTERISTIK NATA DE BANANA SKIN.
Pengarang
T. Imam Muhajir - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
9851511538
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Teknologi Hasil Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41231
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2005
Bahasa
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Kulit pisang merupakan limbah yang masih mengandung sejumlah bahan organik (karbohidrat, vitamin) dan sejumlah bahan anorganik (mineral), sehingga masih dapat dimanfaatkan. Perkembangan bioteknologi telah berhasil mernanfaatkan kulit pisang untuk pembuatan selulosa bakterial yaitu nata dari kulit pisang (nata de banana skin). Nata merupakan selulosa bakteri yang mengandung air sekitar 98.%, dengan tekstur agak kenyal dan konsistensi yang tegar Dengan pertolongan bakteri Acetobaceter xylmnum maka komponen gula yang terdapat di dalam medium diubah menjadi suatu bahan yang menyerupai gel dan terbentuk di permukaan medium.
Pada penelitian pendahuluan, kulit pisang yang digunakan adalah kulit pisang
raja dan nata de banana skin yang dihasilkan berwarna coklat. Hal ini diduga disebabkan oleh terjadinya reaksi pencoklatan (brownmg dari kulit pisang. Untuk mengatasi hal ini maka perlu dilakukan proses pemanasan pendahuluan. Proses pemanasan pendahuluan ini memerlukan waktu yang optimum guna menginaktifkan enzim-enzim pencoklatan (enzim fenolase atau enzim polifenolase) dalam kulit pisang.
Amonium sulfat merupakan salah satu nutrisi yang penting dalam proses pembentukan nata. Amonium sulfat berfungsi sebagai sumber nitrogen Adanya penambahan amonium sulfat sebagai sumber nitrogen ke dalam media menjadikan pertumbuhan dan aktivitas dari bakteri Acetobacter xylmmum menjadi lebih baik, sehingga dapat meningkatkan rendemen nata.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lama pengukusan kulit pisang dan konsentrasi amonium sulfat terbaik sehingga menghasilkan nata de banana skin dengan karakteristik yang baik.Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas dua faktor yaitu faktor A (lama pengukusan) dan faktor B (konsentrasi amonium sulfat) Faktor A terdiri dari tiga taraf yaitu A1 = 5 menit. A2 = 10 menit dan A3 = 15 menit Faktor B terdiri atas tiga
taraf, yaitu.B1 = 0,1%, B2 =0.5%dan B3 = 0,9%. Parameter yang diamati dalam
penelitian ini meliputi : Rendemen (%), Total Soluble Sold (TSS) yang diukur pada saat sebelum penembahan nutrisi, setelah penambahan nutrisi dan setelah fermentasi,
kekerasan, ketebalan, dan uji organoleptik yang meliputi warna, kekerasan dan
ketebalan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam serta uji lanjut
BNT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor konsentrasi amonium sulfat berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap rendemen, ketebalan, nilai organoleptik
ketebalan nata dan berpengaruh tidak nyata (P > 0,05) terhadap Total Soluble Solid medium sebelum penambahan nutrisi, setelah penambahan nutrisi, maupun setelah fermentasi nata dan uji organoleptik berupa warna, dan kekerasan nota Faktor lama
pengukusan kulit pisang dan interaksi antara lama pengukusan kulit pisang dengan jumlah amonium sulfat berpengaruh tidak nyata (P > 0,05) terhadap semua parameter yang diuji pada nata de banana skin yang dihasilkan.
Perlakuan pengukusan ternyata tidak mempengaruhi warna nata yang dihasilkan. (nata tidak menjadi putih). Hal ini dipengaruhi oleh bahan baku yang
menghasilkan warna filtrat yang kecoklatan dan juga akibat pengaruh pada saat
pemanasan bahan yang sudah dicampurkan gula mengakibatkan reaksi maillard.
Nata de banana skin dengan perlakuan lama pengukusan selama 15 menit dan konsentrasi amonium sulfat 0.5 % mempunyai rendemen. ketebalan, kekerasan, dan kualitas organoleptik warna terbaik. Pada perlakuan tersebut dihasilkan nata de banana skin dengan karakteristik rendemen 32,77 %, ketebalan 1.71 cm. kekerasan
0.96 mm/ 10 detik, dan nilai organoleptik warna 2,94 (biasa - suka)
Tidak Tersedia Deskripsi
PENGARUH PENAMBAHAN NUTRISI GULA DAN AMONIUM SULFAT TERHADAP KUALITAS NATA DE SOYA (zurrahmah, 2014)
PENGARUH KONSENTRASI GULA DAN STARTER ACETOBACTER XYLINUM PADA PROSES PEMBUATAN NATA DE BANANA SKIN (Vera Ningsih, 2025)
KAJIAN PEMBUATAN NATA DE COFFEE DARI LIMBAH KULIT BUAH KOPI (COFFEA SP) DENGAN OPTIMASI KONSENTRASI GULA DAN LAMA TUNDA KULIT BUAH KOPI (adhinda dwi muthia s, 2013)
EFEK PRESIPITASI AMONIUM SULFAT TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI BAKTERIOSIN PRODUKSI ISOLAT LACTOBACILLUS PLANTARUM ASAL USUS AYAM PETELUR YANG DIBERI AKBISPROB EFFECT OF AMMONIUM SULFATE PRECIPITATION ON ANTIBACTERIAL ACTIVITIES OF BACTERIOCINS PRODUCTED FROM LACTOBACILLUS PLANTARUM ISOLATED FROM INTESTINAL TRACT OF LAYING HENS FED WITH AKBISPROB (AMALIA, 2020)
KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK CUKA KULIT PISANG KEPOK (MUSA ACUMINATA COLLA) DENGAN VARIASI KONSENTRASI BIANG CUKA (Kaisah Ghufrani Iskandar, 2024)