Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
ESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL MENGGUNAKAN KAVITASI HIDRODINAMIK
Pengarang
Desrina - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
0605105010027
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Teknologi Hasil Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41231
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala., 2011
Bahasa
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
RINGKASAN Biodiesel sebagai sumber energi alternatif yang terbarukan, kini sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat Hal ini tidak hanya terlihat dari jumlah konsumsi yang terus meningkat, juga dari munculnya berbagai macam sumber bahan baku baru penghasil biodiesel, salah satunya adalah minyakjelantahDalam proses produksi biodiesel, alkohol dan minyak (nabati maupun hewani) sebagai bahan baku utama, bersifat tidak saling bercampur (immiscible). Pengadukan merupakan teknik yang paling umum dipakai agar alkohol dan minyak bisa saling bercampur sehingga reaksi pembentukan biodiesel dapat berjalan dengan baik. Salah satu teknik pengadukan adalah menggunakan kavitasihidrodinamik. Kavitasi adalah peristiwa terbentuknya gelembung-gelembung uap di dalam cairan yang dipompakan akibat turunnya tekanan cairan sampai di bawahtekanan uap jenuh cairan pada suhu operasi pompa Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh rasio mol minyak terhadap metanol dan temperatur reaksi terhadap perubahan karakteristik fisik dan kimia minyak jelantah setelah proses esterifikasi. Kombinasi perlakuan yang menghasilkan hasil terbaik dari tahap esterifikasi digunakan untuk pembuatan biodiesel dengan proses transesterifikasi dan dilakukan pengamatan perubahan bilangan asam minyak jelantah pada proses esterifikasi per satuan waktu reaksiProses esterifikasi dan transesterifikasi dalam pembuatan biodiesel dilakukan dengan menggunakan bantuan kavitasi hidrodinamik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor yang diteliti yaitu rasio mol minyak terhadap metanol yang terdiri dari empat taraf yaitu:R =(1: 5), R =(1:7)R =(1:9), R =(1:11), dan temperatur reaksi yang terdiri dari tiga taraf yaitu: T, = 40C; T, = 50C; T, = 60C.Kombinasi perlakuan adalah 4 x 3 = 12 dengan menggunakan 2 (dua) kali pengulangan, sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Hasil reaksi esterifikasi yang diperoleh dianalisis sifat fisik dan kimianya berupa analisis bilangan asam, densitas dan viskositas. Setelah diperoleh kombinasi perlakuan yang terbaik dari pengamatan perubahan bilangan asam setiap interval waktu 30 menit maka selanjutnya dilakukan proses transesterfikasi. Variabel yang diamati dalam reaksi transesterifikasi adalah konsentrasi metanol yang terdiri dari 5 (lima) taraf yaitu I). 99,9%; 2). 95%; 3). 90%; 4). 80%; 5). 70%. Analisis hasil reaksi transesterifikasi adalah, yield, bilangan asam, bilangan penyabunan,bilangan peroksida, bilangan iod, alkil ester, gliserol total, viskositas, densitas,dan nilai pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio mol minyak terhadap metanol berpengaruh sangat nyata (P 0,05) terhadap viskositas akan tetapi berpengaruh tidak nyata (P> 0,05) terhadap densitas dan minyak jelantah hasil esterifikasi. Perlakuan terbaik hasil reaksi esterifikasi diperoleh pada perlakuan rasio mol minyak terhadap methanol (R) dan temperatur reaksi (T) berpengaruh tidak nyata (P > 0,05) terhadap bilangan asam, densitas dan viskositas minyak jelantah hasil esterifikasi. Perlakuan terbaik hasil reaksi esterifikasi diperoleh pada perlakuan rasio mol minyak terhadap metanol I: 7 dengan temperatur reaksi 50'C(R2T2). Proses transesterifikasi menggunakan kavitasi hidrodinamik dengan konsentrasi metanol 99,9 % menghasilkan biodiesel dengan karakteristik sesuaiStandar Nasional Indonesia (SNl) kecuali nilai densitas biodiesel. Penggunaan konsentrasi metanol yang lebih kecil belum dapat menghasilkan biodiesel dengan karakteristik sesuai SNI Biodiesel dihasilkan dengan yield 92,93%, yang memiliki karakteristik berupa bilangan asam 0,82 mg-KOH/ gram, bilangan penyabunan 172,64 ml-KOH/ gram, gliserol total 0,04%, alkil ester 99,45%, bilangan peroksida 30,05 mg-O/ 100 gram, bilangan lod 14,92 gram-lod/ 100 gram, viskositas 2,35 mm2/s, densitas 0,90 g/ cm3, dan nilai pH 4,88
Tidak Tersedia Deskripsi
ESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL MENGGUNAKAN KAVITASI HIDRODINAMIK (Desrina, 2024)
PRODUKSI BIODIESEL DARI HASIL TRANSESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH DENGAN METANOL DAN KATALIS KALIUM HIDROKSIDA (Sukma Anda Yani, 2024)
PRODUKSI BIODIESEL DARI HASIL TRANSESTERIFIKASI MINYAK JEIÄNTAH DENGAN METANOL DAN KATALIS KALIUM HIDROKSIDA (Markus, 2024)
KONFERSI MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL MENGGUNAKAN KATALIS KALSIUM OKSIDA (CAO) DARI CANGKANG TELUR (Nova Mauliza, 2017)
REAKTIF EKSTRAKSI BIJI JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L.) MENGGUNAKAN TEKNIK KAVITASI HIDRODINAMIK UNTUK PRODUKSI BIODIESEL : PENGARUH WAKTU REAKSI DAN KONSENTRASI KATALIS NAOH (Zikrina Putri, 2015)