FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL DAUN TIN (FICUS CARICA L.) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL DAUN TIN (FICUS CARICA L.)


Pengarang

Cut Dira Riza - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Lenni Fitri - 198207282006042002 - Dosen Pembimbing I
Didi Nurhadi Illian - 199111302019031015 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2008104010007

Fakultas & Prodi

Fakultas MIPA / Biologi (S1) / PDDIKTI : 46201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas MIPA Biologi., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Permasalahan kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dan bakteri penyebab jerawat dapat diatasi menggunakan tabir surya yang mengandung antibakteri. Salah satu bahan alam yang berpotensi dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah daun tin (Ficus carica L.) karena mengandung senyawa flavonoid yang dapat menyerap sinar ultraviolet dan memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol daun tin yang diformulasikan ke dalam sediaan gel tabir surya sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Cutibacterium acnes. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian antibakteri dilakukan menggunakan teknik difusi cakram dengan klindamisin sebagai kontrol positif dan etanol 96% sebagai kontrol negatif. Identifikasi senyawa kimia ekstrak daun tin menggunakan analisis GC-MS. Ekstrak daun tin diformulasikan menjadi gel tabir surya dengan 4 seri konsentrasi. Aktivitas antibakteri dilihat berdasarkan zona hambat yang terbentuk. Uji iritasi dan uji kesukaan dilakukan dengan menunjuk 30 responden untuk mengisi kuisioner. Hasil ekstrak etanol daun tin yang diperoleh sebanyak 84,37 gram dengan persentase rendemen sebesar 11,7%. Ekstrak etanol daun tin dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan kategori sedang dan Cutibacterium acnes dengan kategori kuat, sedangkan sediaan gel tabir surya ekstrak etanol daun tin hanya dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan kategori lemah. Kromatogram GC-MS menunjukkan sebanyak 30 senyawa dengan komponen terbesar yaitu 1-pentanone, 1-(2,4,6-trihydroxy-3- methylphenyl), sitosterol, phytol, n-hexadecanoic acid, dan neophytadiene. Uji organoleptik menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan, maka warnanya akan semakin hijau pekat, dengan tekstur gel serta beraroma khas ekstrak etanol daun tin. Hasil evaluasi dan stabilitas sediaan memenuhi persyaratan standar mutu sediaan yang baik, dan memiliki kemampuan fotoprotektif, tetapi hasil evaluasi iritasi menunjukkan gejala kemerahan dan gatal-gatal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak etanol daun tin memiliki potensi menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, namun aktivitasnya berkurang setelah diformulasikan menjadi gel tabir surya.

Kata kunci: antibakteri, daun tin, ekstrak etanol, gel, tabir surya

Skin problems caused by sun exposure and acne-causing bacteria can be overcome using sunscreens that contain antibacterials. One of the natural ingredients that can overcome these problems is tin leaf (Ficus carica L.) because it contains flavonoid compounds that can absorb ultraviolet rays and have antibacterial activity. This study was conducted to determine the ability of tin leaf ethanol extract formulated into sunscreen gel preparations to be antibacterial against Staphylococcus aureus and Cutibacterium acnes. Extraction was done by the maceration method using a 96% ethanol solvent. Antibacterial testing was performed using the disc diffusion technique, with clindamycin as the positive control and 96% ethanol as the negative control. Identification of chemical compounds in tin leaf extract using GC-MS analysis. Tin leaf extract was formulated into sunscreen gel with four concentrations. Antibacterial activity was seen based on the inhibition zone that formed. The irritation test and favorability test were conducted by appointing 30 respondents to fill out a questionnaire. The ethanol extract of tin leaves obtained was 84.37 grams, with a yield percentage of 11.7%. Tin leaf ethanol extract can inhibit the growth of Staphylococcus aureus in the moderate category and Cutibacterium acnes in the strong category, while sunscreen gel preparation of tin leaf ethanol extract can only inhibit the growth of Staphylococcus aureus in the weak category. The GC-MS chromatogram showed 30 compounds, with the largest components being 1-pentanone, 1-(2,4,6-trihydroxy-3-methylphenyl), sitosterol, phytol, n-hexadecanoic acid, and neophytadiene. Organoleptic tests show that the higher the concentration of extract used, the more intense the color will be, with a gel texture and a distinctive aroma of tin leaf ethanol extract. The evaluation results and stability of the preparation meet the requirements of good preparation quality standards and have photoprotective abilities, but the results of the irritation evaluation show symptoms of redness and itching. This study concludes that tin leaf ethanol extract has the potential to inhibit the growth of acne-causing bacteria, but its activity is reduced after being formulated into a sunscreen gel. Keywords: antibacterial, tin leaf, ethanol extract, gel, sunscreen

Citation



    SERVICES DESK