FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI PADI DALAM MENGADOPSI JAJAR LEGOWO DI KABUPATEN ACEH BESAR DAN ACEH TIMUR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI PADI DALAM MENGADOPSI JAJAR LEGOWO DI KABUPATEN ACEH BESAR DAN ACEH TIMUR


Pengarang

AHMAD RIZKY SINAGA - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Agussabti - 196804081993031004 - Dosen Pembimbing I
T. Makmur - 196011071988111002 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

1705102010070

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Agribisnis (S1) / PDDIKTI : 54201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian Agribisnis (S1)., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Modernisasi di bidang sektor pertanian merupakan perubahan dari cara-cara tradisional menjadi cara-cara yang modern pada sektor pertanian. Perubahan-perubahan tersebut meliputi beberapa hal antara lain dalam pengelolaan tanah, penggunaan bibit unggul, pengaturan jarak tanam seperti jajar legowo, penggunaan pupuk, penggunaan sarana-sarana produksi pertanian, dan pengaturan waktu panen. Sistem pertanian jajar legowo merupakan salah satu dari modernisasi pertanian yang saat ini banyak digunakan oleh petani padi untuk meningkatkan hasil panen. Sistem ini memperhatikan larikan tanaman, dan merupakan sistem tanam berselang seling antara dua atau lebih baris tanaman padi dan satu baris kosong. Perkembangan sistem pertanian jajar legowo sangat tergantung pada kesadaran (awareness) petani terhadap sistem pertanian jajar legowo. Sistem tanam jajar legowo memang memberikan dampak yang baik pada peningkatan produksi padi. Salah satu daerah yang menggunakan sistem pertanian jajar legowo di Provinsi Aceh adalah Kabupaten Aceh Besar. Beberapa petani di Kabupaten Aceh Besar dulunya menggunakan sistem konvensional dan beralih ke sistem pertanian jajar legowo, karena dengan sistem ini petani dapat mengurangi serangan hama tikus dan jumlah anakan padi lebih banyak dari pada sistem konvensional sehingga menyebabkan peningkatan pada produksi padi. Untuk menguatkan keputusan petani dalam menggunakan sistem pertanian jajar legowo dibutuhkan beberapa faktor yang dapat berkorelasi sangat erat bagi petani terhadap sistem pertanian jajar legowo. Faktor-faktor tersebut disesuaikan dengan hal-hal yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan petani dalam menggunakan sistem pertanian jajar legowo. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain adalah : pengetahuan tentang teknologi, sikap terhadap perubahan, partisipasi kelompok, komunikasi interpersonal, opini pemimpin, dan kontak dengan agen perubahan. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Besar dalam mengadopsi sistem jajar legowo. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik binner ordinal menggunakan 33 sampel dengan teknik pengambilan random sampling. Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani padi dalam mengadopsi jajar legowo di Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Aceh timur adalah pengetahuan tentang teknologi, sikap terhadap perubahan, komunikasi intrapersonal, partisipasi kelompok, kontak dengan agen perubahan, dan opini pemimpin. Diantara faktor-faktor tersebut hanya faktor kontak dengan agen perubahan saja yang berpengaruh secara signifikan untuk menimbulkan keputusan petani dalam mengadopsi jajar legowo. Sedangkan faktor lain seperti pengetahuan tentang teknologi, sikap terhadap perubahan, komunikasi intrapersonal, partisipasi kelompok, dan opini pemimpin tidak berpengaruh secara signifikan untuk menciptakan keputusan petani dalam mengadopsi jajar legowo di kabupaten Aceh Besar dan Aceh timur.

Modernization in the agricultural sector is a change from traditional methods to modern methods in the agricultural sector. These changes include several things, including soil management, the use of superior seeds, the regulation of planting distances such as legowo rows, the use of fertilizers, the use of agricultural production facilities, and the regulation of harvest timing. The legowo row farming system is one of the agricultural modernizations that is currently widely used by rice farmers to increase crop yields. This system pays attention to crop runoff, and is an alternating planting system between two or more rows of rice plants and one empty row. The development of the legowo agricultural system is highly dependent on farmers' awareness of the legowo agricultural system. The legowo row planting system does have a good impact on increasing rice production. One of the regions that uses the legowo agricultural system in the Province Aceh is Aceh Besar Regency. Some farmers in Aceh Besar Regency used to use the conventional system and switched to the legowo farming system, because with this system farmers can reduce the attack of rat pests and the number of rice seedlings is more than the conventional system, causing an increase in rice production. To strengthen the decision of farmers in using the legowo agricultural system, several factors are needed that can be very closely correlated for farmers with the legowo agricultural system. These factors are adjusted to suitable things and in accordance with the needs and desires of farmers in using the legowo agricultural system. These factors include: knowledge of technology, attitudes towards change, group participation, interpersonal communication, leaders' opinions, and contact with change agents. The purpose of this study is to find out the factors that affect decision-making. Based on the data from the research, the factors that influenced the decision of rice farmers in adopting legowo rows in Aceh Besar Regency and East Aceh Regency were knowledge of technology, attitude towards change, intrapersonal communication, group participation, contact with change agents, and opinion of leaders. Among these factors, only the factor of contact with the agent of change has a significant influence on the decision of farmers to adopt the legowo line. Meanwhile, other factors such as knowledge of technology, attitudes to change, intrapersonal communication, group participation, and leaders' opinions did not have a significant effect on creating farmers' decisions in adopting legowo in Aceh Besar and East Aceh districts.

Citation



    SERVICES DESK