Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
KAJIAN PENGERINGAN CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUTENCENS L.) MENGGUNAKAN OVEN PENGERING
Pengarang
Nur Azizah - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
0605106010054
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Teknik Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2013
Bahasa
Indonesia
No Classification
631.3
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan (solanaceae) yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengeringan cabai rawit dengan menggunakan sinar matahari (alami) dan menggunakan oven pengering. Sebelum dilakukan pengeringan maka dilakukan pengukusan terlebih dahulu. Pengukusan ini bertujuan untuk mengubah kadar air yang masih dalam ikatan kimia yang terkandung di dalam cabai agar menjadi kadar air bebas, sehingga mempercepat proses pengeringan.
Cabai rawit yang digunakan dalam penelitian ini dipanen pada tingkat kematangan optimum (pada umur 4 bulan). Cabai rawit yang digunakan beragam warna (merah dan hijau). Kemudian cabai ditimbang untuk mendapatkan berat
awal. Cabai dibersihkan dari kotoran yang menempel dikulitnya. Kemudian cabai
dilapisi dengan minyak makan secukupnya sampai merata hingga terlapisi disemua bagian pada cabai tersebut. Setelah itu dilakukan pengukusan selama 15 menit. Kemudian cabai rawit diangin-anginkan sampai dingin, dan setelah itu dikeringkan dengan menggunakan energi matahari, suhu 40C, dan 50C hingga kadar air mencapai 10-13%. Lalu dilakukan pengambilan data RH yang diperoleh dengan cara menggunakan temperatur bola basah (TBb) dan temperatur bola kering (TBk), pengambilan data RH dilakukan selang waktu satu jam sekali. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan oven pengering. Proses pengambilan data dilakukan 8 jam/hari dan pengukuran kadar air dihitung setiap 4 jam sekali hingga mencapai kadar air yang diinginkan. Sementara pada malam hari tidak dilakukannya pengeringan dan alat pengering dimatikan.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengamatan deskripsi pengeringan
cabai rawit yang terbaik terdapat pada perlakuan pengeringan menggunakan oven pengering dengan suhu 50'C tanpa pengukusan dengan kandungan kadar air 12,44
% dan Protein 12,887%. Kandungan protein yang tertinggi pada pengeringan
cabai rawit terdapat pada perlakuan menggunakan matahari tanpa pengukusan dengan nilai 12,974%. Pada umumnya perlakuan terbaik yang mampu mengurangi penurunan kadar vitamin C terendah selama pengeringan terdapat pada perlakuan menggunakan Oven Pengering dengan suhu 50'C dengan pengukusan yaitu 13,845 mg/100 gram.
Tidak Tersedia Deskripsi
KAJI EKSPERIMENTAL PENGERING IKAN ENERGI SURYA (ANDI FANOVA, 2024)
KAJIAN PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE TEROWONGAN (HOHENHEIM) (IRFAN REZA SYAHPUTRA, 2016)
PENGARUH PUPUK ORGANIK GRANUL TERHADAP RNPERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN CABAI RAWIT RN(CAPSICUM FRUSTESCENS L.) (ismayana, 2014)
PEMANFAATAN KOLEKTOR SURYA TIPE TEROWONGAN UNTUK PROSES PENGERINGAN CABAI (Hendri Budaya Saputra, 2024)
UJI KINERJA PENGERING TIPE EFEK RUMAH KACA DENGAN PENAMBAHAN KIPAS (BLADE FAN) UNTUK PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUM L) (EDY SETIAWAN, 2014)