Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
THESES
PERKAWINAN BEDA AGAMA YANG DILAKUKAN DI LUAR NEGERI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DI INDONESIA
Pengarang
Munawwar - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Muhammad Saleh - 196108191989031003 - Dosen Pembimbing II
Husni - 196208101990021002 - Penguji
Prof. Eddy Purnama, S.H., M.Hum. - 196205261989031002 - - - Penguji
Nomor Pokok Mahasiswa
0709200030022
Fakultas & Prodi
Fakultas Hukum / Ilmu Hukum (S2) / PDDIKTI : 74101
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Hukum., 2024
Bahasa
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
Perkawinan beda agama bukan hal yang baru di Indonesia, meskipun Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 tidak mengatur tentang perkawinan yang calon suami atau calon istrinya yang memeluk agama yang berbeda. Sementara seluruh agama yang diakui di Indonesia tidak membolehkan adanya perkawinan yang dilakukan jika kedua calon berbeda agama.
Dalam hal ini telah terjadi kekosongan hukum bagi pihak yang ingin melakukan perkawinan. Beberapa cara yang dilakukan sebagai alternatif agar perkawinan tersebut tetap dapat dilaksanakan adalah dengan melakukan perkawinan di luar negeri, atau salah satu pihak meleburkan diri kepada salah satu agama. Namun terjadi permasalahan ketika kedua pasangan kembali ke Indonesia. Peraturan Perkawinan di Indonesia mewajibkan adanya pencatatan bagi perkawinan, baik yang dilakukan di Indonesia maupun di luar negeri. Adanya pencatatan menimbulkan kembali persoalan apakah perkawinan yang telah dilaksanakan di luar negeri dapat disebut sebagai perkawinan yang sah di Indonesia. Adapun permasalahan yang akan dikemukakan dalam tesis ini adalah bagaimana kedudukan perkawinan beda agama dalam sistem hukum di Indonesia, bagaimana penyelesaian terhadap perkawinan beda agama yang di lakukan di luar negeri berdasarkan sistem hukum di Indonesia, bagaimana akibat hukum perkawinan beda agama yang tidak dicatatkan menurut aturan hukum di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif terutama untuk mengkaji peraturan perundang-undangan dan Putusan Pengadilan. Sebagai Penelitian hukum normatif, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian kepustakaan (library research) dan data-data sekunder lainnya. Adanya pencatatan perkawinan tidak berarti bahwa perkawinan itu sah menurut hukum Indonesia. Pencatatan hanya merupakan pemenuhan kewajiban administrasi dan memberikan status dalam hidup bermasyarakat. Perkawinan yang tidak dicatatkan berakibat perkawinan tidak sah, anak hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan tidak berhak atas harta warisan.
Kata Kunci : Perkawinan dan Beda Agama
ABSTRACT Interfaith marriages are not new in Indonesia, although Marriage Law Number 1 of 1974 does not regulate marriages in which the prospective husband or prospective wife adheres to a different religion. Meanwhile, all religions recognized in Indonesia do not allow marriage if the two candidates are of different religions. In this case there has been a legal vacuum for parties who want to get married. Some of the ways that are done as an alternative so that the marriage can still be carried out are by marrying abroad, or one of the parties converts to one of the religions. However, problems occur when both partners return to Indonesia. Indonesia's Marriage Regulations require the registration of marriages, whether performed in Indonesia or abroad. The existence of registration raises again the issue of whether a marriage that has been carried out abroad can be called a valid marriage in Indonesia. The problems that will be raised in this thesis are how the position of interfaith marriages in the legal system in Indonesia, how the settlement of interfaith marriages conducted abroad based on the legal system in Indonesia, how the legal consequences of interfaith marriages that are not recorded according to the rules of law in Indonesia. This research uses normative juridical methods, especially to examine laws and regulations and court decisions. As a normative legal research, the data collection technique used in this research is through library research and other secondary data. The existence of marriage registration does not mean that the marriage is valid according to Indonesian law. Recording is only a fulfillment of administrative obligations and provides status in social life. Unregistered marriages result in invalid marriages, children only have civil relations with their mothers and are not entitled to inheritance property. Keywords: Marriage and Different Religions
KEPASTIAN HUKUM PERKAWINAN BEDA AGAMA (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SURABAYA NOMOR 916/PDT.P/2022/PN.SBY) (Ghivanni Dzikra, 2023)
KEDUDUKAN AHLI WARIS DAN HAK WARIS DALAM PERKAWINAN BERBEDA AGAMA DI INDONESIA (TAUFIQURRAHMAN, 2020)
ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 1400K/PDT/1986 TENTANG PERKAWINAN BEDA AGAMA DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN HUKUM ISLAM (MISTA ANDRI SAPUTRA, 2023)
STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SURAKARTA NOMOR: 46/PDT.P/2016/PN.SKT TENTANG PERKAWINAN BEDA AGAMA (IRFAN MAULANA, 2021)
KEDUDUKAN HARTA PERKAWINAN AKIBAT PEMBATALAN PERKAWINAN POLIGAMI (Yanuar Panji Indra, 2022)