KEPADATAN SEL FIBROBLAST PADA PENYEMBUHAN LUKA INSISI TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) PASCA TERAPI KRIM EKSTRAK DAUN KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L.) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

KEPADATAN SEL FIBROBLAST PADA PENYEMBUHAN LUKA INSISI TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) PASCA TERAPI KRIM EKSTRAK DAUN KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L.)


Pengarang

Khairunisa Junaedi - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Ummu Balqis - 197001131998032001 - Dosen Pembimbing I
Hamny - 197812242003122001 - Dosen Pembimbing II
Azhari - 196310201990021001 - Penguji
Siti Aisyah - 197809182006042003 - Penguji
Nuzul Asmilia - 196712211992032001 - Penguji



Nomor Pokok Mahasiswa

2002101010180

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Hewan (S1)., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Sel fibroblast merupakan jenis sel paling umum dalam jaringan ikat dan sumber utama matriks ekstraseluler (ECM). Sel fibroblast berperan dalam proses penyembuhan luka melalui pembentukan jaringan granulasi dan kontraksi luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian krim ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) (KEDK), konsentrasi optimal, hari pengamatan, dan interaksi antara kedua faktor terhadap peningkatan jumlah sel fibroblast pada penyembuhan luka insisi tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini merupakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial menggunakan 36 ekor tikus putih jantan yang dibagi 4 menjadi kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (P0) dan kelompok perlakuan (P1, P2, dan P3) yang diolesi KEDK dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% selama 14 hari. Koleksi sampel kulit tikus di area luka dilakukan pada hari ke-3, 7, dan 14. Pengamatan penyembuhan luka dengan melihat gambaran kepadatan sel fibroblast dan menghitung jumlah sel fibroblast dilakukan setelah pembuatan preparat histologi dan pewarnaan hematoksilin-eosin. Analisis data menggunakan two-way ANOVA untuk melihat interaksi antara pemberian KEDK dan hari pengamatan. Uji terpisah dengan one-way ANOVA dilakukan untuk masing-masing faktor dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Kepadatan sel fibroblast pada hari ke-3, 7, dan 14 pasca pemberian KEDK mengalami peningkatan secara signifikan (p

Fibroblast cells are the most common type of cell in connective tissue and the primary source of the extracellular matrix (ECM). Fibroblasts play a crucial role in wound healing through the formation of granulation tissue and wound contraction. This study aims to determine the effect of kersen leaf extract cream (Muntingia calabura L.) (KEDK), optimal concentration, observation days, and the interaction between these factors on the increase in fibroblast cell numbers during the healing of incisional wounds in white rats (Rattus norvegicus). The research employed a factorial completely randomized design (CRD) using 36 male white rats divided into four groups: a negative control group (P0) and three treatment groups (P1, P2, and P3), which were treated with KEDK at concentrations of 5%, 10%, and 15% for 14 days. Skin samples from the wound area were collected on days 3, 7, and 14. Wound healing was assessed by observing fibroblast cell density and counting fibroblast cells after histological preparation and hematoxylin-eosin staining. Data analysis was performed using two-way ANOVA to assess the interaction between KEDK administration and observation days. Separate analysis using one-way ANOVA was conducted for each factor, followed by Duncan's post hoc test. Fibroblast cell density on days 3, 7, and 14 after KEDK administration increased significantly (p

Citation



    SERVICES DESK