PROFIL KESULTANAN ACEH DI BAWAH KEKUASAAN SULTANAH RATU TAJUL ALAM SAFIATUDDIN SYAH (1641-1675) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PROFIL KESULTANAN ACEH DI BAWAH KEKUASAAN SULTANAH RATU TAJUL ALAM SAFIATUDDIN SYAH (1641-1675)


Pengarang

Fazil - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0306101020028

Fakultas & Prodi

Fakultas KIP / Pendidikan Sejarah (S1) / PDDIKTI : 87201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas FKIP.,

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul: "Profil Kesultanan Aceh di Bawah Kekuasaan Sultanah Ratu Tajul Alam Safiatuddin Syah (1641-1675)." Ratu Safiatuddin merupakan putri Sultan Iskandar Muda yang memerintah Aceh selama 34 tahun. Ratu Safiatuddin adalah salah seorang wanita yang mewarisi kebijaksanaan, ksatriaan dari Sultan Iskandar Muda. la memperoleh pendidikan kemiliteran dari pamannya yaitu Maharaja Lela Abdurrachim. Masa pemerintahannya yang tergolong lama dan banyak melakukan perubahan dalam kerajaan Aceh, terutama dalam memperkuat pasukan Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status politik kerajaan Aceh setelah naiknya kekuasaan Sultanah Ratu Tajul Alam Safiatuddin Syah, peran Ratu Tajul Alam Safiatuddin Syah dalam bidang politik dan pemerintahan, dan latar belakang kesultanan diperintahkan oleh ratu-ratu dalam abad ke [7 M. Pembahasan skripsi ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian historis dengan menelaah atau mengkaji sumber tertulis di perpustakaan yang berkaitan dengan skripsi ini. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa kondisi kerajaan Aceh menjelang pemerintahan Ratu Safiatuddin Syah berada dalam keadaan yang tidak menentu, terutama dalam bidang politik dan ekonomi. Hal ini disebabkan karena adanya wilayah taklukkan yang berdiri sendiri setelah wafatnya Sultan Iskandar Muda. Peran Ratu Safiatuddin Syah dalam bidang politik dan pemerintah sangat berarti sekali bagi kerajaan Aceh. Beliau mampu menata kembali sistem politik dan pemerintah dengan baik dan memberdayakan semua perangkat dan komponen baik ulama, ulee balang maupun kaum perempuan juga dilibatkan dalam pemerintah Aceh. Ratu Safiatuddin Syah naik tahta dengan menggantikan suaminya Iskandar Tsani. Ratu Safiatuddin Syah sebagai putri Iskandar Muda, memiliki bakat dan jiwa kepemimpinan sebagai warisan dari ayah dan suaminya. Atas dasar itulah, maka petinggi kerajaan dan ulama Aceh pada waktu itu menobatkan Ratu Safiatuddin Syah sebagai pemimpin Aceh.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK