Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
THESES
EVALUASI PENCAHAYAAN ALAMI TERHADAP KENYAMANAN VISUAL PADA MASJID VERNAKULAR (STUDI KASUS : MASJID TUHA INDRAPURI ACEH BESAR)
Pengarang
Yayang Nisfulawati - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Abdul Munir - 197207081998021001 - Dosen Pembimbing I
Muliadi - 197408282006041010 - Dosen Pembimbing II
Nomor Pokok Mahasiswa
2204204010010
Fakultas & Prodi
Fakultas Teknik / Arsitektur / PDDIKTI :
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Program Studi Magister Arsitektur.,
Bahasa
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Pencahayaan alami pada masjid memiliki peran penting dalam menciptakan citra visual yang mengikuti standar iluminasi dan dipengaruhi oleh tipologi bukaan. Studi kasus berlokasi pada Masjid Tuha Indrapuri karena masjid ini merupakan salah satu situs warisan cagar budaya yang harus dipertahankan eksistensi nya. Masjid ini memiliki atap unik bertingkat tiga, setiap tingkat dipisahkan oleh bukaan clerestory yang memfasilitasi pencahayaan alami. Permasalahannya adalah bukaan pada setiap orientasi memiliki elevasi yang berbeda, permasalahan lainnya yaitu bukaan clerestory pada tingkat kedua yang semula terbuka kini telah ditutupi oleh material kaca mika sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap daya reflektansi cahaya yang mana juga akan berpengaruh terhadap kenyamanan visual penggunanya karena berdasarkan survei awal kondisi masjid ini di siang dan sore hari termasuk gelap untuk aktifitas mengaji. Studi ini mengevaluasi evaluasi bukaan clerestory ini dalam hal kualitas dan distribusi pencahayaan alami berdasarkan SNI 6197-2020 dan menganalisis tingkat kenyamanan visual pengguna masjid berdasarkan persepsi penggunanya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan eksperimental yang mengukur iluminasi dengan luxmeter, data lapangan diolah dengan Surfer 26.3.269, simulasi menggunakan Velux Daylight Visualizer 3.1, dan tingkat kenyamanan visual dilakukan dengan kuesioner. Pengukuran lapangan mengungkapkan bahwa intensitas pencahayaan rata-rata di dalam masjid adalah 186 lux dan hasil simulasi eksisting 166 lux, yang masih di bawah standar Indonesia sebesar 200 lux (SNI 6197-2020). Namun faktor distribusi pencahayaan dan kenyamanan visual mendapat umpan balik positif, dengan lebih dari 60% pengguna menyatakan kepuasan terhadap evaluasi pencahayaan masjid ini. Rekomendasinya adalah dilakukan skenario bukaan sehingga mendapatkan iluminasi yang sesuai SNI yaitu 254 lux.
Natural lighting in mosques plays an important role in creating a visual image that follows illumination standards and is influenced by the typology of openings. The case study is located at Tuha Indrapuri Mosque because this mosque is one of the cultural heritage sites that must be preserved. This mosque has a unique three-tiered roof, with each tier separated by clerestory openings that facilitate natural lighting. The problem is that the openings on each orientation have different elevations, and another issue is that the clerestory openings on the second tier, which were originally open, have now been covered with mica glass material. This affects the light reflectance, which in turn impacts the visual comfort of its users, as initial surveys indicate that the mosque is dark during the day and evening for Quranic study activities. This study evaluates these clerestory openings in terms of the quality and distribution of natural lighting based on SNI 6197-2020 and analyzes the visual comfort level of mosque users based on their perceptions. The research method used is quantitative with an experimental approach that measures illumination with a luxmeter, processes field data with Surfer 26.3.269, simulates using Velux Daylight Visualizer 3.1, and assesses visual comfort through questionnaires. Field measurements reveal that the average lighting intensity inside the mosque is 186 lux, and the existing simulation result is 166 lux, which is still below the Indonesian standard of 200 lux (SNI 6197-2020). However, the factors of lighting distribution and visual comfort received positive feedback, with more than 60% of users expressing satisfaction with the mosque’s lighting evaluation. The recommendation is to implement an opening scenario to achieve illumination that meets the SNI standard of 254 lux.
EFEKTIVITAS BUKAAN PADA ATAP SEBAGAI AKSES PENCAHAYAAN ALAMI (STUDI KASUS: MASJID BAITURRAHMAN KOTA LHOKSEUMAWE) (Naufal Amnar, 2025)
KINERJA SISTEM VENTILASI ALAMI TERHADAP KENYAMANAN TERMAL PADA MASJID VERNAKULAR (STUDI KASUS : MASJID TUHA INDRAPURI) (Ghina Amira, 2025)
KINERJA SISTEM VENTILASI ALAMI PADA MASJID TUHA ULEE KARENG (NATASYA ZAHIRA SHOFA, 2025)
KAJIAN SEMIOTIKA ARSITEKTUR MASJID TUHA INDRAPURI (KHAIRUNNISA AL MUNAWARAH, 2024)
INTERPRETASI ANOMALI MEDAN MAGNETIK TOTAL PADA SITUS ARKEOLOGI MASJID TUHA INDRAPURI, ACEH BESAR (CUT INTAN KEUMALA, 2020)