HISTOPATOLOGI HATI TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN YANG DIBEIKAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (CURCUMA LONGA) DALAM WAKTU YANG LAMA | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

HISTOPATOLOGI HATI TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN YANG DIBEIKAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (CURCUMA LONGA) DALAM WAKTU YANG LAMA


Pengarang

AGNES DESWITA - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Siti Aisyah - 197809182006042003 - Dosen Pembimbing I
Dwinna Aliza - 197305052000032001 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2002101010059

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Hewan., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)


Kunyit adalah tanaman yang berada di daerah Asia Tenggara yang sering digunakan sebagai tanaman rempah dan obat karena mengandung senyawa metabolit sekunder yang terdiri, kurkumin, minyak atsiri dan flavonoid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran histopatologi organ hati tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan setelah pemberian ekstrak rimpang kunyit dengan dosis 300 dan 600 mg/kg BB. Penelitian ini menggunakan sampel 15 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan, sehat, berumur 4 bulan dengan berat badan 200 gram. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan dan diberi pakan standar. Kelompok P0 diberi carboxyl methyl sellulose (CMC). Kelompok P1 diberi ekstrak rimpang kunyit dosis 300 mg/kg BB. Kelompok P2 diberi ekstrak rimpang kunyit dosis 600 mg/kg BB. Pemberian ekstrak dilakukan selama 52 hari secara oral setiap pagi menggunakan sonde lambung. Koleksi organ hati dilakukan pada hari ke 53 selanjutnya organ hati diproses untuk pembuatan preparat histopatologi dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin. Data yang diperoleh dianalisi secara deskriptif. Hasil pengamatan memperlihatkan perubahan sel pada organ berupa degenerasi sel dan nekrosis. Pemberian ekstrak rimpang kunyit dosis 300 mg/kg BB mengakibatkan perubahan tingkat sedang sedangkan pada dosis 600 mg/kg BB mengakibatkan perubahan sel tingkat berat. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak rimpang kunyit menunjukkan kerusakan organ hati semakin tinggi seiring peningkatan dosis.

Kata kunci : Degenerasi, nekrosis, kurkumin

Turmeric is a plant that often used as a spice and medicinal plant since it contains secondary metabolite compounds such as oleoresin, curcumin, essential oil and flavonoids. The purpose of this study was to determine the histopathological figure of male Wistar (Rattus norvegicus) rats liver organ after administered with turmeric rhizome extract at the dose of 300 and 600 mg/kg BB. This study used 15 healthy male Wistar rats, 4 months old with a body weight of 200 grams. Rats were divided into 3 treatment groups, P0 group was given carboxyl methyl cellulose (CMC), P1 was given turmeric rhizome extract 300 mg/kg BB and P2 was given 600 mg/kg BW turmeric rhizome extract. The administration of the extract was carried out for 52 days orally every morning using a gastric sonde. The liver was collected on the 53rd day and followed by histopathological preparations using haematoxylin and eosin staining. The data obtained were analysed descriptively. The histopathological results showed cell degeneration and necrosis of hepatocyte. The administration of turmeric rhizome extract at the dose of 300 mg/kg BW resulted in moderate level of histopathological changes while at a dose of 600 mg/kg BB it showed severe cell changes. To conclude, the level of histopathological changes of rat liver given turmeric rhizome is higher along with the increase of the dose. Keywords: Degeneration, necrosis, curcumin.

Citation



    SERVICES DESK