PEMANFAATAN KULIT BUAH KAKAO SEGAR DALAM PEMBUATAN BOKASI | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PEMANFAATAN KULIT BUAH KAKAO SEGAR DALAM PEMBUATAN BOKASI


Pengarang

Santri Aswandi - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0805105010055

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Teknologi Hasil Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41231

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2012

Bahasa

Indonesia

No Classification

631.86

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Abstrak Kulit buah kakao segar sejauh ini belum dimanfaatkan dalam pembuatan bokasi. Sebagian besar kulit buah kakao segar dibiarkan begitu saja sehingga mencemari lingkungan. Untuk itu perlu adanya pemanfaatan pada kulit buah kakao segar seperti pembuatan pupuk organik atau bokasi agar dapat mengenaii penggunaan pupuk kimia
oleh petani kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi kulit buah kakao segar serta lama fermentasi yang digunakan dalam pembuatan bokasi terhadap mutu bokasi yang dihasilkan. Mengingat karakteristik tekstur kulit buah kakao segar yang lebih keras dibandingkan bahan baku bokasi yang biasa digunakan oleh para petani, maka diperkirakan dibutuhkan waktu fermentasi yang lebih lama.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RP.I) atau Slit plot yang terdiri dari Petak Utama dan Anak Petak. Petak utama adalah konsentrasi kulit buah kakao segar yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: Ki = 0%, K2 = 10%, dan K3 = 20%. Anak Petak adalah lama fementasi (IJ) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: L1 = 0 minggu L2 = 2 minggu, L3 = 4 minggu L4 = 6 mingg`i, dengan menggunakan 2 kali ulangan (U), sehingga diperoleh 24 satuan percobann. Analisis yang dilakukan terhadap bokasi yang dihasilkan meliputi: total mikroorganisme (TCC), pH, unsur C, unsur N, rasio C/N, temperatur, kadar air, organoleptik (tekstur, bau dan warna), dan uji tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kulit buah kakao segar (K) yang digunakan pada pembuatan bokasi berpengaruh sangat nyata (P

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK