Electronic Theses and Dissertation

Fasciolosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infestasi cacing Fasciola hepatica dan Fasciola gigantica. Cacing Fasciola menjadikan ternak ruminansia sebagai host definif serta hidup hingga dewasa di hati dan kantung empedu ternak. Hati yang terinfestasi oleh cacing F. gigantica akan mengalami nekrosis serta kematian parenkim hati yang memfasilitasi transmisi dan menjadi media anaerobik dari bakteri flora normal perncernaan ruminansia, khususnya Clostridium perfringens untuk melakukan infeksi clostridial sistemik. Hati sapi yang telah terinfestasi cacing F. gigantica dan ditemukan infeksi sekunder C. perfringens bisa menjadi salah satu penyebab foodborne disease terhadap pengkonsumsi hati sapi tersebut. Pada penelitian ini, dilakukan deteksi terhadap keberadaan bakteri C. perfringens pada hati sapi yang terinfestasi cacing F. gigantica menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Dalam pengujian PCR, dilakukan ekstraksi terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan amplifikasi menggunakan primer universal 16S rRNA dan primer spesifik Aflatoxin (cpα). Hasil deteksi dari keenam hati sapi yang dilakukan, berdasarkan analisis gen 16S rRNA didapatkan hasil yang positif terdapat bakteri pada hati sapi yang terinfestasi cacing F. gigantica yang ditunjukkan adanya pita di ukuran ~1500 pasang basa pada sampel BA3 dan AB2. Akan tetapi, pada pengujian menggunakan primer spesifik Clostridium perfringens Aflatoxin (cpa), tidak didapatkan adanya pita DNA pada ukuran target 324 pasang basa, yang berarti tidak terdapat adanya bakteri C. perfringens pada sampel hati yang diuji. Di sisi yang lain, sampel hati sapi aceh yang sehat sebagai kontrol negatif, juga menunjukkan hasil negatif, yang ditandai dengan tidak adanya pita DNA hasil amplifikasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, dari semua sampel yang digunakan dalam penelitian ini, terdeteksi adanya bakteri lain pada dua sampel hati, namun tidak terdeteksi bakteri C. perfringens pada hati sapi aceh yang terinfestasi F. gigantica.

Kata kunci: Fasciola, Clostridium perfringens, PCR, gen 16S rRNA, spesifik cpα

Fasciolosis is a zoonotic disease caused by infestation with Fasciola hepatica and Fasciola gigantica worms. Fasciola worms take ruminants as definitive hosts and live to adulthood in the liver and gall bladder of livestock. Liver infested with F. gigantica worms will undergo necrosis and death of the liver parenchyma which facilitates transmission and becomes an anaerobic medium for normal ruminant gastrointestinal flora bacteria, especially Clostridium perfringens to carry out systemic clostridial infection. Liver infested with F. gigantica and secondary infection with C. perfringens could be one of the causes of foodborne disease in the consumption of the liver. In this study, the presence of C. perfringens bacteria was detected in the liver of Aceh cattle infested with F. gigantica worms using the Polymerase Chain Reaction (PCR) method. In PCR testing, extraction was carried out first and then continued with amplification using universal 16S rRNA primers and Clostridium perfringens Aflatoxin specific primers (cpα). Based on 16S rRNA gene analysis, positive results were obtained for the presence of bacteria in the liver of cattle infested with F. gigantica as indicated by the presence of a band at ~1500 base pairs in samples BA3 and AB2. However, when tested using Clostridium perfringens Aflatoxin (cpα) specific primers, there was no DNA band at the target size of 324 base pairs, meaning that there were no C. perfringens bacteria in the liver samples tested. On the other hand, the healthy aceh cattle liver sample as the negative control also showed negative results, characterised by the absence of amplified DNA bands. Thus, it can be concluded that, of all the samples used in this study, other bacteria were detected in two liver samples, but no C. perfringens bacteria were detected in the liver of Aceh cattle infested with F. gigantica. Keywords: Fasciola, Clostridium perfringens, PCR, gene 16S rRNA, specific cpα