Electronic Theses and Dissertation

Sapi potong merupakan salah satu ternak ruminansia yang berkontribusi besar sebagai penghasil daging dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani (Utama, 2022). Berbagai jenis sapi yang dipelihara oleh peternak salah satunya sapi Peranakan Ongole yang merupakan sapi yang lebih toleran terhadap lingkungan, suhu lingkungan yang panas dan penyakit. Ada beberapa aspek yang diperhatikan dalam keberhasilan suatu usaha peternakan diantaranya adalah aspek pemuliaan dan reproduksi, aspek perkandangan, aspek pakan, aspek kesehatan dan aspek tatalaksana pemeliharaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana penerapan aspek teknis pemeliharaan sapi Peranakan Ongole di Kecamatan Sosa Timur Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari, mulai tanggal 27 Desember 2023 sampai 27 Januari 2024 di Kecamatan Sosa Timur. Lokasi penelitian meliputi 5 desa yaitu Desa Papaso, Trans 1A, Trans 1B, Tanjung Ale dan Muaratige. Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan jumlah responden sebanyak 50 peternak sapi Peranakan Ongole yang diwawancara menggunakan kuesioner.
Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu kajian penerapan aspek teknis pemeliharaan sapi Peranakan Ongole di Kecamatan Sosa Timur Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara meliputi, aspek pemuliaan dan reproduksi, pakan, tatalaksana pemeliharaan, kesehatan, kandang dan perlengkapan. Teknik pengambilan sampel secara purposive dari peternak yang telah memenuhi syarat dan penentuan jumlah sampel ditetapkan dengan rumus Slovin. Data yang didapat diolah dengan menghitung persentase skor kemudian dibandingkan dengan kategori yang ditetapkan Direktorat Jenderal Peternakan 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan aspek teknis pemeliharaan ternak sapi Peranakan Ongole di Kecamatan Sosa Timur adalah 47,43%, diantaranya penerapan aspek teknis pemuliaan dan reproduksi 63,73%, aspek pakan 28,78%, aspek tatalaksana pemeliharaan 36,98%, aspek kesehatan 57,56%, dan aspek kandang dan perlengkapan 56,85%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan aspek teknis pemeliharaan sapi Peranakan Ongole di Kecamatan Sosa Timur Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara belum sesuai dengan pedoman Direktorat Jenderal Peternakan 2015.

Beef cattle are one of the ruminant livestock which makes a big contribution as a meat producer in meeting animal protein needs (Utama, 2022). Various types of cattle are kept by breeders, one of which is the Ongole crossbreed cattle which are cattle that are more tolerant of the environment, hot environmental temperatures and disease. There are several aspects to consider in the success of a livestock business, including breeding and reproduction aspects, housing aspects, feed aspects, health aspects and maintenance management aspects. This research aims to examine the extent to which technical aspects of raising Ongole crossbreed cattle are implemented in Sosa Timur District, Padang Lawas Regency, North Sumatra. This research was carried out for 30 days, from December 27 2023 to January 27 2024 in East Sosa District. The research location includes 5 villages, namely Papaso Village, Trans 1A, Trans 1B, Tanjung Ale and Muaratige. This research used a survey method, with a total of 50 Ongole Peranakan cattle breeders who were interviewed using a questionnaire. The parameters observed in this research are a study of the application of technical aspects of raising Ongole crossbreed cattle in East Sosa District, Padang Lawas Regency, North Sumatra, including aspects of breeding and reproduction, feed, maintenance management, health, cages and equipment. The sampling technique is purposive from breeders who have met the requirements and the sample size is determined using the Slovin formula. The data obtained was processed by calculating the percentage score and then compared with the categories determined by the Directorate General of Animal Husbandry 2015. The results of the research show that the application of technical aspects of raising Ongole Peranakan cattle in East Sosa District is 47.43%, including the application of technical aspects of breeding and reproduction 63.73%, feed aspects 28.78%, maintenance management aspects 36.98%, aspects health 57.56%, and cage and equipment aspects 56.85%. It can be concluded that the implementation of the technical aspects of raising Ongole crossbreed cattle in East Sosa District, Padang Lawas Regency, North Sumatra, is not in accordance with the 2015 Directorate General of Animal Husbandry guidelines.