ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP DAGING SAPI SEBELUM DAN PADA SAAT WABAH PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK) DI KOTA BANDA ACEH DAN KABUPATEN ACEH BESAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP DAGING SAPI SEBELUM DAN PADA SAAT WABAH PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK) DI KOTA BANDA ACEH DAN KABUPATEN ACEH BESAR


Pengarang

Alting Sisilia Silvi - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Hendra Koesmara - 198703052019031008 - Dosen Pembimbing I
Yasser Armia 197002222008122002 - - - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2005104010005

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Peternakan (S1) / PDDIKTI : 54231

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian Peternakan (S1)., 2024

Bahasa

Indonesia

No Classification

636.089 6

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

RINGKASAN
Pangan adalah zat yang memberikan manusia kemampuan untuk berkembang, tumbuh, melakukan tugas, dan memelihara kesehatan jasmani. Daging adalah salah satu makanan yang memberi nutrisi pada peradaban. Daging dapat digolongkan ke dalam banyak kategori menurut hewan asalnya, seperti daging sapi, kerbau, kambing, domba, babi, unta, kuda, kelinci, dan ayam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya peningkatan atau penurunan konsumen dalam membeli daging sapi dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli daging sapi sebelum dan pada saat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Almahira dan Pasar Induk Lambaro pada tanggal 25 Desember 2023 sampai tanggal 25 Januari 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey dengan jumlah responden penelitian sebanyak 60 orang. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh karakteristik konsumen daging sapi di Pasar Almahira dan Pasar Induk Lambaro umumnya berjenis kelamin wanita 83,33%, umur responden yang paling banyak adalah 25-54 tahun 93,33%, dengan tingkat Pendidikan pada SLTA adalah 53,33%, jenis pekerjaan adalah ibu rumah tangga 70,00%. Tingkat konsumsi daging sapi dan pengaruh daya beli turun pada saat terjadi PMK yaitu hanya 1 kali perbulan 65,00%, dan sebelum terjadi PMK yaitu 2 kali perbulan 68,33% .
Daging sapi yang menjadi preferensi konsumen di Pasar Almahira dan Pasar Induk Lambaro adalah daging sapi berwarna merah cerah, mempunyai kandungan lemak sedikit dengan bagian daging paha. Tingkat pengetahuan responden terhadap PMK masih kurang paham yaitu71,67%, tingkat kekhawatiran konsumen yaitu 83,33%, konsumen melakukan prosessing setelah membeli daging selama PMK yaitu 68,33%, konsumen yang mengatakan daging PMK tidak layak konsumsi yaitu 73,33%, dan konsumen lebih memilih mengolah daging sapi sendiri daripada membeli produk jadi yaitu 93,33%. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat konsumsi daging sapi mengalami perubahan dimana pada saat wabah PMK terjadi penurunan tingkat konsumsi dan daya beli daging sapi di pasar Almahira dan di pasar Induk Lambaro. Bagian daging sapi yang sering dibeli konsumen pada saat PMK yaitu daging sapi bagian paha depan dan bagian paha belakang, sedangkan daging yang disukai para konsumen adalah daging berwarna merah cerah dan daging dengan kandungan lemak sedikit. Konsumen di pasar merasa sedikit khawatir mengkonsumsi daging sapi pada saat PMK sehingga konsumen membeli daging sapi jauh lebih sedikit daripada sebelum tejadi wabah PMK.

Food is a substance that gives humans the ability to develop, grow, perform tasks, and maintain physical health. Meat is one of the foods that provides nutrition to civilization. Meat can be classified into many categories according to the animal it comes from, such as beef, buffalo, goat, sheep, pork, camel, horse, rabbit and chicken. This research was conducted to determine whether there was an increase or decrease in consumers buying beef and to find out the factors that consumers considered when buying beef before and during the foot and mouth disease (FMD) outbreak in Banda Aceh City and Aceh Besar Regency.This research was carried out at Almahira Market and Lambaro Main Market from December 25 2023 to January 25 2024. The research method used was a survey research method with a total of 60 research respondents. The data analysis used is descriptive. Based on the research results, it was found that the characteristics of beef consumers at Almahira Market and Lambaro Main Market were generally female, 83.33%, the age of most respondents was 25-54 years, 93.33%, with a high school education level of 53.33%. type of work is housewife 70.00%. The level of beef consumption and the influence of purchasing power decreases when FMD occurs, namely only once per month, 65.00%, and before FMD occurs, namely twice per month, 68.33%.The beef that is the preference of consumers at Almahira Market and Lambaro Main Market is bright red beef, has a low fat content and is part of the thigh meat. The level of knowledge of respondents regarding PMK still lacks understanding, namely 71.67%, the level of consumer concern is 83.33%, consumers who carry out processing after buying meat during PMK are 68.33%, consumers who say PMK meat is not suitable for consumption are 73.33%, and consumers prefer to process their own beef rather than buying finished products, namely 93.33%. Based on the results of the research and analysis that has been carried out, it can be concluded that the level of beef consumption has changed, where during the FMD outbreak there was a decrease in the level of consumption and purchasing power of beef at the Almahira market and at the Lambaro main market. The parts of beef that consumers often buy during PMK are the front thighs and hind thighs, while the meat that consumers like is bright red meat and meat with a low fat content. Consumers in the market feel a little worried about consuming beef during FMD, so consumers buy much less beef than before the FMD outbreak occurred.

Citation



    SERVICES DESK