EFEKTIVITAS MADU TRIGONA ITAMA ASAL ACEH TERHADAP PERTUMBUHAN STREPTOCOCCUS MUTANS | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

EFEKTIVITAS MADU TRIGONA ITAMA ASAL ACEH TERHADAP PERTUMBUHAN STREPTOCOCCUS MUTANS


Pengarang

Veronica Ayustie - Personal Name;

Dosen Pembimbing

M. Daud AK - 198609112016011101 - Dosen Pembimbing I
Erina - 196204041986032002 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

1902101010145

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Hewan (S1)., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Streptococcus mutans merupakan salah satu bakteri yang dilaporkan telah mengalami resistensi dengan berbagai antibiotik. Hal ini mendorong para peneliti untuk mengembangkan antibiotik jenis baru untuk mencari bahan alternatif yang memiliki efek antimikrobial. Madu merupakan salah satu bahan alam yang diketahui secara luas mengandung zat aktif yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Madu Trigona itama adalah satu madu yang telah banyak dibudidaya di Indonesia termasuk Provinsi Aceh yang memiliki potensi sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas madu T. itama asal Aceh dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. mutans. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksplorasi lab dengan teknik difusi agar Kirby-Bauer menggunakan 5 sampel madu T. itama dari wilayah yang berbeda di Aceh. Madu dibuat dalam beberapa tingkatan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 20%, 40%, 60%, dan 80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa madu T. itama dari setiap sampel memiliki zona hambat yang berbeda-beda pada masing-masing konsentrasi. Sampel madu MI, MII, dan MII pada konsentrasi 80% memiliki diameter zona hambat sebesar 20.1 mm, 21.0 mm dan 21.2 mm dengan katagori sangat kuat. Sedangkan pada uji fitokimia, sampel madu MI dan MIII memiliki kandungan senyawa kimia lebih beragam dibandingkan dengan kelompok madu MII. Sampel madu MII memiliki kuantitas senyawa kimia yang lebih tinggi sehingga mampu dalam membentuk zona hambat. Ini membuktikan bahwa semakin tinggi konsentrasi madu T. itama dan keragaman kandungan senyawa kimianya maka semakin tinggi zona hambat yang dihasilkan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa madu T. itama asal Aceh memiliki efektifitas dalam menghambat pertumbuhan S. mutans.

Kata Kunci: Fitokimia, Madu Trigona itama, Streptococcus mutans, Zona hambat

Streptococcus mutans is one of the bacteria that is reported to have experienced resistance to various antibiotics. This encourages researchers to develop new types of antibiotics to look for alternative ingredients that have antimicrobial effects. Honey is a natural ingredient that is widely known to contain active substances that can inhibit the growth of bacteria. Trigona itama honey is a honey that has been widely cultivated in Indonesia, including Aceh Province, which has antimicrobial potential. This research aims to determine the effectiveness of T. itama honey from Aceh in inhibiting the growth of S. mutans bacteria. This research was carried out using the lab exploration method with the Kirby-Bauer agar diffusion technique using 5 samples of T. itama honey from different regions in Aceh. Honey is made in several different concentration levels, namely 20%, 40%, 60% and 80%. The results showed that T. itama honey from each sample had different inhibition zones at each concentration. MI, MII and MII honey samples at a concentration of 80% had an inhibitory zone diameter of 20.1 mm, 21.0 mm and 21.2 mm in the very strong category. Meanwhile, in the phytochemical test, MI and MIII honey samples contained more diverse chemical compounds compared to the MII honey group. The MII honey sample has a higher quantity of chemical compounds so it is able to form an inhibitory zone. This proves that the higher the concentration of T. itama honey and the diversity of its chemical compound content, the higher the inhibition zone produced. The results of this research can be concluded that T. itama honey from Aceh is effective in inhibiting the growth of S. mutans. Keywords: Phytochemicals, Inhibition zone, Trigona itama honey, Streptococcus mutans

Citation



    SERVICES DESK