Electronic Theses and Dissertation

Hiperurisemia merupakan keadaan meningkatnya kadar asam urat dalam darah yang melebihi batas normal. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak umbi tumbuhan sarang semut (Hydnophytum formicarum) terhadap penurunan kadar trigliserida serum pada tikus putih (Rattus norvegicus) hiperurisemia. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 24 ekor tikus putih jantan, sehat, berumur 5 bulan dengan berat badan 200 gram. Tikus dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. Kelompok P1 sebanyak 4 ekor diberi pakan standar, sedangkan kelompok P2, P3, P4, P5, dan P6 diberi pakan tinggi purin secara oral selama 14 hari untuk membuat tikus hiperurisemia. Tikus kelompok P3 diberi Allopurinol dengan dosis 0,009 mg/g bb, untuk kelompok P4, P5 dan P6 diberi perlakuan terapi ekstrak tumbuhan sarang semut dengan dosis 100 mg/kg bb, 150 mg/kg bb dan 200 mg/kg bb. Pemberian terapi dilakukan selama 14 hari secara oral dua kali sehari. Pemberian air minum disediakan secara ad libitum untuk semua perlakuan. Parameter yang diamati adalah perubahan kadar trigliserida pada tikus putih jantan. Analisis data yang digunakan ialah statistik One way ANOVA dengan uji lanjutan Duncan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian ekstrak tumbuhan sarang semut berpengaruh nyata (P

Hyperuricemia is a condition where uric acid levels in the blood increase beyond normal limits. This study aims to determine the effect of administering ant nest plant tuber extract (Hydnophytum formicarum) on reducing serum triglyceride levels in hyperuricemic white rats (Rattus norvegicus). This study used a sample of 24 healthy, male white mice 5 months with a body weight of 200 grams. Mice were divited into 6 treatment groups. Group P1, consisting of 4 animals, was given regular food and water, while groups P2, P3, P4, P5 and P6 were given high-purine food orally for 14 days to make the mice hyperuricemic. Rats in group P3 were given Allopurinol at a dose of 0,009 mg/bb, groups P4, P5 and P6 were treated with ant nest plant extract therapy at doses of 100 mg/kb bb, 150 mg/kg bb and 200 mg/kg bb. The therapy was given orally for 14 days twice a day. The parameters observed were changes in triglyceride levels in male white mice. The data analysis used was One way ANOVA statistics with Duncan’s follow up test. The results of statistical analysis showed that administration of ant nest plant extract had a significant effect (P