PROFIL KONSENTRASI METABOLIT HORMON TESTOSTERON DAN PERILAKU REPRODUKSI PADA RUSA SAMBAR JANTAN (CERVUS UNICOLOR) DI TAMAN RUSA LAMTANJONG, ACEH BESAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PROFIL KONSENTRASI METABOLIT HORMON TESTOSTERON DAN PERILAKU REPRODUKSI PADA RUSA SAMBAR JANTAN (CERVUS UNICOLOR) DI TAMAN RUSA LAMTANJONG, ACEH BESAR


Pengarang

Dara Cut Rinjani - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Gholib - 198203212014041001 - Dosen Pembimbing I
Muslim Akmal - 197006161995121001 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2002101010015

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Hewan., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Rusa sambar jantan (Cervus unicolor) memiliki karakteristik seksual sekunder berupa ranggah. Siklus ranggah sering dikaitkan dengan perilaku reproduksi pada rusa jantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur profil konsentrasi metabolit hormon testosteron dan perilaku reproduksi rusa sambar jantan pada periode ranggah yang berbeda. Penelitian ini menggunakan dua ekor rusa sambar jantan, terdiri dari satu ekor rusa sambar jantan ranggah keras dan ranggah casting (JS1) serta satu ekor rusa sambar jantan ranggah velvet (JS2). Sampel feses dikoleksi pada pagi hari, selanjutnya diekstraksi dan dianalisis metabolit testosteron menggunakan metode enzyme linked immuno sorbent assay (ELISA). Pengamatan perilaku reproduksi menggunakan metode focal animal sampling dan data perilaku dicatat menggunakan metode all occurrence sampling berupa frekuensi dan durasi (s). Perilaku reproduksi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu perilaku precopulatory, copulatory, dan post copulatory. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi metabolit testosteron pada periode ranggah keras (3.00 ± 1.27 ng/g feses) dan periode ranggah velvet (2.40 ± 1.02 ng/g feses) lebih tinggi secara nyata (P < 0,05) dibandingkan konsentrasi metabolit testosteron pada ranggah casting (1.01 ± 0.18 ng/g feses), tetapi pada ranggah keras dan velvet tidak berbeda (P > 0,05). Perilaku reproduksi (precopulatory, copulatory, dan post copulatory) pada periode ranggah keras lebih tinggi dibandingkan pada periode ranggah velvet dan casting. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan profil konsentrasi metabolit testosteron dan perilaku reproduksi pada rusa sambar jantan pada periode ranggah yang berbeda.

Male sambar deer (Cervus unicolor) have secondary sexual characteristics in the form of antlers. The antler cycle is often associated with reproductive behavior in male sambar deer. This study aims to measure the profile of testosterone hormone metabolite concentrations and reproductive behavior of male sambar deer during different antler periods. The study used two male sambar deer, one with hard antlers and antler casting (JS1), and one with velvet antlers (JS2). Fecal samples were collected in the morning, then extracted and analyzed for testosterone metabolites using the enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) method. Reproductive behavior was observed using focal animal sampling method, and behavior data were recorded using all-occurrence sampling method in terms of frequency and duration (s). Reproductive behavior was divided into three categories: precopulatory, copulatory, and postcopulatory. Data were analyzed using the Kruskal-Wallis test. The results showed that the concentration of testosterone metabolites during the hard antler period (3.00 ± 1.27 ng/g feces) and velvet antler period (2.40 ± 1.02 ng/g feces) was significantly higher (P < 0.05) compared to the concentration during the antler casting period (1.01 ± 0.18 ng/g feces), but there was no difference between hard antler and velvet antler periods (P > 0.05). Reproductive behavior (precopulatory, copulatory, and postcopulatory) during the hard antler period was higher compared to the velvet antler and casting periods. It can be concluded that there are differences in the profile of testosterone metabolite concentrations and reproductive behavior in male sambar deer during different antler periods.

Citation



    SERVICES DESK