Electronic Theses and Dissertation

Oreochromis niloticus merupakan salah satu jenis ikan bernilai tinggi yang menjadi andalan industri ikan air tawar Indonesia. Streptococcus agalactiae adalah bakteri umum yang menyerang ikan Oreochromis niloticus dan menyebabkan penyakit Strptococcosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen multiherbal (daun kelor, daun widuri, dan ketepeng cina) yang paling efisien untuk meningkatkan imunitas ikan nila Oreochromis niloticus yang terserang bakteri Streptococcus agalactiae. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang mencakup 5 perlakuan dan 3 ulangan dalam 15 wadah. Perlakuan yang diberikan meliputi ekstrak daun widuri 800 ppm (PC), ekstrak daun kelor 1000 ppm (PD), ekstrak daun ketepeng cina 10 ppm (PE), kontrol negatif (PA), dan kontrol positif (PB). Berdasarkan data, PE (ketepeng cina 10 ppm) memiliki tingkat kelangsungan hidup (SR) paling besar, yaitu 83%. Penggunaan ekstrak daun kelor dan ekstrak daun ketepeng cina sangat berpengaruh dalam pengobatan pada ikan nila yang terserang patogen Streptococcus agalactiae, namun pada ekstrak daun widuri tidak efektif dalam penanganan penyakit pada ikan nila yang ditandai dengan nilai SR = 0%. Hal ini disebabkan oleh perendaman ekstrak yang terlalu lama dan juga dengan dosis yang terlalu tinggi, sehingga menyebabkan kerusakan sel pada ikan yang berujung pada kematian.
Kata kunci: ekstrak, daun ketepeng cina, daun widuri, daun kelor, imunitas, ikan nila dan Streptococcus agalactiae.

Oreochromis niloticus is one of the high-value fish species that is the mainstay of Indonesia's freshwater fish industry. Streptococcus agalactiae is a common bacterium that attacks Oreochromis niloticus fish and causes Strptococcosis disease. This study aims to identify the most efficient multiherbal components (Moringa leaves, widuri leaves, and ketepeng cina) to improve the immunity of Oreochromis niloticus tilapia fish attacked by Streptococcus agalactiae bacteria. This study used a completely randomized design (CRD) which included 5 treatments and 3 replicates in 15 containers. The treatments include 800 ppm widuri leaf extract (PC), 1000 ppm moringa leaf extract (PD), 10 ppm chinese ketepeng leaf extract (PE), negative control (PA), and positive control (PB). Based on the data, PE (10 ppm Chinese ketepeng) has the highest survival rate (SR), which is 83%. The use of moringa leaf extract and Chinese ketepeng leaf extract is very influential in the treatment of tilapia attacked by the Streptococcus agalactiae pathogen, but widuri leaf extract is not effective in handling disease in tilapia characterized by SR = 0% value. This is due to the immersion of extracts that are too long and also with doses that are too high, causing cell damage to fish which leads to death. Keywords: extracts, chinese ketepeng leaves, widuri leaves, moringa leaves, immunity, tilapia and Streptococcus agalactiae.