EFEKTIVITAS KRIM EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT (MUS MUSCULUS L.) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

EFEKTIVITAS KRIM EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT (MUS MUSCULUS L.)


Pengarang

Nova Fajarna - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Dr. Firdus - 196904061999031002 - Dosen Pembimbing I
M. Nur Salim - 196707081992031002 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2008104010066

Fakultas & Prodi

Fakultas MIPA / Biologi (S1) / PDDIKTI : 46201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas mipa., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik dari sediaan krim, efektivitas serta konsentrasi krim ekstrak etanol kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca L.) yang tepat untuk penyembuhan luka sayat pada mencit (Mus musculus L.). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sebanyak 21 ekor mencit berumur 2-3 bulan dengan rerata berat badan 25 gram dibagi menjadi tujuh perlakuan. Perlakuan A diberikan basis krim (P-), perlakuan B diberikan Sulfadiazine (P+), perlakuan C diberikan krim ekstrak etanol kulit buah pisang kepok 3% (PI), perlakuan D diberikan krim ekstrak etanol kulit buah pisang kepok 6% (PII), perlakuan E diberikan krim ekstrak etanol kulit buah pisang kepok 9% (PIII), perlakuan F diberikan krim ekstrak etanol kulit buah pisang kepok 12% (PIV), dan perlakuan G diberikan krim ekstrak etanol kulit buah pisang kepok 15% (PV). Luka sayatan 2 cm dibuat di daerah paravertebral. Pengobatan luka dilakukan dua kali sehari selama 14 hari. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis statistik yang menguji perbedaan rerata antar perlakuan (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian diperoleh bahwa krim ekstrak etanol kulit buah pisang kepok memiliki organoleptik yang bagus, nilai pH krim pada rentang 6,4-6,8, viskositas krim 2.266-30.978 c.Poises, sediaan krim yang homogen, daya sebar krim 4,94-7,9 cm serta daya lekat krim 2,60-2,96 detik. Adapun rerata penyembuhan luka sayat setelah pemberian basis krim pada mencit adalah 1,154 cm, Sulfadiazine 1,114 cm, krim 3% 1,093 cm, krim 6% adalah 1,148 cm, krim 9% 1,374 cm, krim 12% 1,377 cm, dan krim 15% 1,385 cm. Sedangkan tekstur luka mencit yang dioleskan basis krim mulai mengering pada hari ke-9, Sulfadiazine hari ke-8, krim 3% hari ke-7, krim 6% hari ke-8, krim 9% hari ke-10, krim 12% dan 15% hari ke-13. Kesimpulan yang diperoleh adalah krim ekstrak etanol kulit buah pisang kepok sudah cukup baik secara fisik dan efektif dalam menyembuhkan luka sayat pada mencit serta pengolesan krim ekstrak etanol kulit buah pisang kepok 3% dapat menyembuhkan luka sayat lebih baik pada mencit dibandingkan dengan pengolesan dosis krim lainnya.

Kata kunci: Krim, ekstrak etanol kulit buah pisang kepok

This research aims to determine the physical stability of cream formulations, effectiveness, and the appropriate concentration of cream containing ethanol extract of kepok banana peel (Musa paradisiaca L.) for the healing of incision wounds in mice (Mus musculus L.). The method used in this research is a Completely Randomized Design (CRD). A total of 21 mice aged 2-3 months with an average weight of 25 grams were divided into seven treatments. Treatment A was given the cream base (P-), treatment B was given Sulfadiazine (P+), treatment C was given cream with 3% ethanol extract of kepok banana peel (PI), treatment D was given cream with 6% ethanol extract of kepok banana peel (PII), treatment E was given cream with 9% ethanol extract of kepok banana peel (PIII), treatment F was given cream with 12% ethanol extract of kepok banana peel (PIV), and treatment G was given cream with 15% ethanol extract of kepok banana peel (PV). A 2 cm incision wound was made in the paravertebral area. Wound treatment was performed twice a day for 14 days. The research data were analyzed using statistical analysis that tested the mean differences between treatments (ANOVA) and followed by Duncan's test. The results showed that the cream containing ethanol extract of kepok banana peel had good organoleptic properties, a pH value in the range of 6.4-6.8, cream viscosity of 2,266-30,978 c.Poises, homogeneous cream preparations, cream spreading power of 4.94-7.9 cm, and cream adhesion power of 2.60-2.96 seconds. The average healing of incision wounds after the application of the base cream in mice was 1.154 cm, Sulfadiazine 1.114 cm, 3% cream 1.093 cm, 6% cream 1.148 cm, 9% cream 1.374 cm, 12% cream 1.377 cm, and 15% cream 1.385 cm. Meanwhile, the texture of the mice wounds treated with the base cream started to dry on the 9th day, Sulfadiazine on the 8th day, 3% cream on the 7th day, 6% cream on the 8th day, 9% cream on the 10th day, and 12% and 15% cream on the 13th day. The conclusion obtained is that the cream containing ethanol extract of kepok banana peel is physically good and effective in healing incision wounds in mice, and the application of 3% cream is more effective in wound healing compared to other cream doses. Keywords: Cream, ethanol extract of kepok banana peel

Citation



    SERVICES DESK