Electronic Theses and Dissertation

Hasil PISA tahun 2018 didapati bahwa kemampuan literasi sains Indonesia berada di peringkat ke 71 dari 79 negara partisipan PISA dengan capaian skor 396, ini menunjukkan bahwa skor rata-rata literasi sains Indonesia berada jauh di bawah skor rata-rata internasional yang ditetapkan PISA yaitu sebesar 500. Dalam proses pembelajaran fisika di sekolah, guru belum menerapkan upaya yang maksimal untuk meningkatkan literasi sains peserta didik dan menciptakan suasana belajar yang dapat membuat peserta didik memiliki kemandirian dalam belajar. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis engineering design process melalui PjBL-STEM untuk meningkatkan literasi sains dan kemandirian belajar peserta didik. Jenis penelitian yang digunkaan yaitu penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model penelitian ADDIE. Produk yang dikembangkan berupa RPP, LKPD, dan instrumen penilaian berupa soal literasi sains dan angket kemandirian belajar. Desain implementasi perangkat pembelajaran menggunakan one group pretest-posttest design. Hasil rata-rata uji kelayakan RPP, LKPD, dan instrumen penilaian memperoleh persentase sebesar 88,25% menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak untuk digunakan. Berdasarkan analisis uji N-Gain, Perangkat pembelajaran dapat meningkatkan literasi sains peserta didik dengan skor 0,74 pada kategori tinggi. Hasil analisis angket kemandirian belajar menunjukkan bawa skor posttest angket kemandirian belajar peserta didik berada pada kategori sangat tinggi dengan perolehan rerata skor sebesar 88,65 yang mana skor pretest berada pada kategori rendah dengan perolehan rerata skor sebesar 58,76. Guru dan peserta didik memberikan respon dengan kategori sangat positif terhadap perangkat pembelajaran yang ditunjukkan dengan angka 86% untuk respon guru dan 82,62% untuk respon peserta didik.

The results of PISA in 2018 found that Indonesia's science literacy ability was ranked 71 out of 79 PISA participating countries with a score of 396, this shows that Indonesia's average science literacy score is far below the international average score set by PISA which is 500. In the physics learning process at school, teachers have not implemented maximum efforts to improve students' science literacy and create a learning atmosphere that can make students have independence in learning. The purpose of this research is to develop learning tools based on engineering design process through PjBL-STEM to improve students' science literacy and learning independence. The type of research used is development research (Research and Development) with the ADDIE research model. Products developed in the form of lesson plans, student worksheets, and assessment instruments in the form of science literacy questions and learning independence questionnaires. The learning device implementation design uses a one group pretest-posttest design. The average results of the feasibility test of lesson plans, student worksheets, and assessment instruments obtained a percentage of 88.25%, indicating that the learning devices developed were suitable for use. Based on the N-Gain test analysis, the learning device can improve students' science literacy with a score of 0.74 in the high category. The results of the analysis of the learning independence questionnaire show that the posttest score of the learning independence questionnaire is 0.74 in the high category.