ANALISA PENGARUH PROSES PENGERINGAN CABAI MERAH DENGAN METODE BLANCHING TERHADAP KUALITAS CABAI KERING | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

ANALISA PENGARUH PROSES PENGERINGAN CABAI MERAH DENGAN METODE BLANCHING TERHADAP KUALITAS CABAI KERING


Pengarang

AFFAN JAYA ZULKIFLI - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Ahmad Syuhada - 196108201987031002 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

1904102010090

Fakultas & Prodi

Fakultas Teknik / Teknik Mesin (S1) / PDDIKTI : 21201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Teknik (S1)., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Proses pembuatan cabai kering merupakan upaya untuk mempertahankan kualitas cabai dan peningkatan harga jual. Masyarakat Aceh umumnya menggunakan pengeringan secara tradisional sehingga mempengaruhi hasil cabai kering yang tidak memenuhi standar SNI. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan sistem pengeringan cabai kering untuk mencapai kualitas standar SNI. Penelitian dilakukan dengan 3 variasi perlakuan awal yaitu dengan metode water blanching 90°C, steam blanching, dan tanpa blanching selama 20 menit, serta penelitian dilakukan dengan 3 variasi temperatur, pengujian pertama menggunakan temperatur konstan 80⁰C, pengujian kedua menggunakan temperatur konstan 70°C, pengujian ketiga menggunakan temperatur non konstan yaitu pada temperatur 80⁰C yang akan diturunkan secara bertahap 10⁰C setiap 1 jam hingga temperatur 50⁰C, dan pengeringan secara konvensional, setelah itu semua cabai yang sudah dikeringkan hingga kadar air 11% akan digiling sehingga menjadi bubuk cabai. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variasi steam blanching dengan menggunakan temperatur 70°C merupakan metode terbaik untuk menghasilkan kualitas cabai bubuk terbaik.

The process of making dried chilies is an effort to maintain the quality of chilies and increase selling prices. Acehnese people generally use traditional drying, which results in dried chilies that do not meet SNI standards. The aim of this research is to improve the dried chili drying system to achieve SNI standard quality. The research was carried out with 3 variations of initial treatment, namely the water blanching method at 90°C, steam blanching, and without blanching for 20 minutes, and the research was carried out with 3 temperature variations, the first test used a constant temperature of 80⁰C, the second test used a constant temperature of 70°C, The third test uses a non-constant temperature, namely at a temperature of 80⁰C which will be reduced in stages of 10⁰C every 1 hour to a temperature of 50⁰C, and conventional drying, after that all chilies that have been dried to a water content of 11% will be ground to become chili powder. The results of this research show that a variation of steam blanching using a temperature of 70°C is the best method to produce the best quality chili powder.

Citation



    SERVICES DESK