UJI AKTIVITAS SEDIAAN SERUM ANTI-AGING HASIL SUBSTITUSI KOLAGEN KOMBINASI TULANG DAN KULIT IKAN TUNA SIRIP KUNING (THUNNUS ALBACARES) PADA SERUM BIONA® SECARA INVIVO | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

UJI AKTIVITAS SEDIAAN SERUM ANTI-AGING HASIL SUBSTITUSI KOLAGEN KOMBINASI TULANG DAN KULIT IKAN TUNA SIRIP KUNING (THUNNUS ALBACARES) PADA SERUM BIONA® SECARA INVIVO


Pengarang

AINAYYAH AZZAHRA UCHMA - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Lydia Septa Desiyana - 198109252008122002 - Dosen Pembimbing I
Nadia Isnaini - 199407042022032016 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2008109010038

Fakultas & Prodi

Fakultas MIPA / Farmasi (S1) / PDDIKTI : 48201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas MIPA Farmasi., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Penuaan kulit merupakan fenomena alamiah yang dialami oleh setiap individu seiring dengan bertambahnya usia. Proses ini melibatkan perubahan-perubahan fisik dan struktural pada kulit yang secara nyata mempengaruhi penampilan dan tekstur kulit seseorang. Perlambatan tanda-tanda penuaan dapat dilakukan melalui berbagai perawatan kulit yang mengandung kolagen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antiaging pada sediaan serum Biona® hasil substitusi kolagen kombinasi tulang dan kulit ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) terhadap kulit hewan uji kelinci yang diinduksi UV A dan membandingkan aktivitas antiaging pada sediaan serum Biona® hasil substitusi kolagen kombinasi tulang dan kulit ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) dengan serum Biona® terhadap kulit hewan uji kelinci yang diinduksi UV A. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok, dengan membagi bagian punggung kelinci ke dalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol normal (K0), kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), dan perlakuan (P1). Pengamatan dilakukan terhadap parameter persentase kadar serat kolagen, kelembaban, elastisitas, pigmen, sebum dan pori. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok K+ dan P1 pada pengukuran parameter serat kolagen dan elastisitas (Pvalue < 0,05) sedangkan pada parameter kelembaban, pigmen, dan sebum mengalami perubahan namun tidak signifikan. Persentase besar pori pada kelompok K0, K-, K+, dan P1 tidak mengalami peningkatan atau penurunan. Penelitian ini memberikan indikasi bahwa kolagen dapat memberikan manfaat dalam melawan efek penuaan yang disebabkan oleh paparan sinar UV A. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah serum hasil substitusi kolagen kombinasi tulang dan kulit ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) memberikan efek antiaging yang paling baik pada parameter serat kolagen dan elastisitas.

Skin aging is a natural phenomenon that every individual experiences as they age. This process involves physical and structural changes in the skin that noticeably affect the appearance and texture of one's skin. Slowing the signs of aging can be done through various skin treatments that contain collagen. This study aims to determine the antiaging activity of Biona® serum preparation resulting from the substitution of collagen combination of bones and skin of yellowfin tuna (Thunnus albacares) against the skin of UV A-induced rabbit test animals and compare the antiaging activity of Biona® serum preparation resulting from the substitution of collagen combination of bones and skin of yellowfin tuna (Thunnus albacares) with Biona® serum against the skin of UV A-induced rabbit test animals. The method used in this study was group randomized design, by dividing the rabbit's back into 4 groups, namely the normal control group (K0), negative control (K-), positive control (K+), and treatment (P1). Observations were made on the parameters of the percentage of collagen fiber content, moisture, elasticity, pigment, sebum and pores. The results showed a significant difference between groups K+ and P1 in the measurement of collagen fiber and elasticity parameters (Pvalue

Citation



    SERVICES DESK