Electronic Theses and Dissertation

Penelitian dengan judul Kajian Preferensi Habitat Orangutan Sumatra (Pongo abelii Lesson, 1827) di Stasiun Penelitian Ketambe, Taman Nasional Gunung Leuser Sebagai Upaya Konservasi telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik habitat orangutan, dan mengetahui permodelan habitat berdasarkan temuan keberadaan orangutan. Pengambilan data pohon sarang dan pohon pakan orangutan dilakukan pada bulan Mei-Agustus. Pencatatan data pohon sarang dan pohon pakan dilakukan dengan metode transek dan data temuan keberadaan orangutan diperoleh dari jelajah bebas dan data sekunder. Temuan orangutan secara langsung dan tidak langsung dicatat. Permodelan kesesuaian habitat orangutan dibangun dengan software Maximum Entropy (Maxent). Variabel lingkungan yang digunakan pada permodelan adalah jarak dari pohon pakan, jarak dari sungai, elevasi, dan kelerengan. Variabel lingkungan dibuat menjadi lima kelas, sehingga didapat hasil bahwa orangutan cenderung banyak dijumpai pada kelas lingkungan elevasi rendah, kelerengan landai, dekat dengan pohon pakan, dan dekat dengan sungai. Hasil permodelan menunjukkan bahwa faktor lingkungan yang memiliki persentase kontribusi tertinggi terhadap keberadaan orangutan sumatera yaitu pohon pakan (90,9%,), sedangkan faktor lingkungan kelerengan merupakan variabel yang kurang berperan penting terhadap permodelan. Habitat yang berkesesuaian tinggi dengan orangutan sumatera seluas 17,43 ha (4,14%).

Kata kunci: Ketambe, orangutan sumatra, permodelan kesesuaian habitat

Research has been conducted with the title "Study of Sumatran Orangutan (Pongo abelii Lesson, 1827) Habitat Preferences at The Ketambe Research Station, Gunung Leuser National Park, as Conservation Effort." The aim of this research is to understand the characteristics of orangutan habitats and model the habitat based on the findings of orangutan presence. Data collection on nest trees and orangutan food trees was carried out from May to August. Recording of nest tree and food tree data was done using transect methods, while orangutan presence data were obtained through free-ranging surveys and secondary data. Direct and indirect orangutan findings were recorded. The habitat suitability modeling for orangutans was constructed using Maximum Entropy (Maxent) software. Environmental variables used in the modeling included distance from food trees, distance from rivers, elevation, and slope. Environmental variables were categorized into five classes. The results indicated that orangutans tend to be found more frequently in low elevation environments, gentle slopes, close to food trees, and near rivers. The modeling results showed that the environmental factor contributing the highest percentage to the presence of Sumatran orangutans is the food tree variable (90.9%), while slope, as an environmental factor, plays a less important role in the modeling. The habitat suitable for orangutans covers an area of 17.43 hectares (4.14%). Keywords: Ketambe, Sumatran orangutan, habitat suitability modeling