PENGARUH MADU KELULUT (HETEROTRIGONA ITAMA) TERHADAP MORFOMETRI TESTIS TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) STRAIN WISTAR YANG MENDERITA DIABETES MELLITUS | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH MADU KELULUT (HETEROTRIGONA ITAMA) TERHADAP MORFOMETRI TESTIS TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) STRAIN WISTAR YANG MENDERITA DIABETES MELLITUS


Pengarang

Mulia siddiq - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Dasrul - 196503101992031004 - Dosen Pembimbing I
Hamny - 197812242003122001 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

1902101010182

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Hewan., 2024

Bahasa

Indonesia

No Classification

573.6

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme kronik yang kompleks, tidak menular dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin. Efek berbahaya DM dapat menyebabkan penurunan fungsi organ reproduksi jantan (testis) sehingga terjadi penurunan kualitas spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian madu kelulut (Heterotrigona itama) terhadap morfometri testis tikus putih (Rattus Norvegicus) strain wistar yang menderita diabetes mellitus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental jenis Posttest Only Control Group Design, dengan rancangan acak lengkap (RAL). Tikus dibagi menjadi 5 kelompok dengan 5 kali pengulangan pada setiap kelompok. Kelompok KN sebagai kontrol negatif, tikus yang hanya diberi larutan NaCl fisiologis. Kelompok KP sebagai kontrol positif, tikus diinduksi streptozotocin (STZ). Kelompok P1 tikus diinduksi STZ dan diberi madu kelulut dosis 10 mg/kgbb/hari. Kelompok P2 tikus diinduksi dengan STZ dan diberi madu kelulut dosis 50 mg/kgbb/hari. dan kelompok P3 tikus diinduksi dengan STZ dan diberi madu kelulut dosis 100 mg/kgbb/hari. Streptozotocin diberikan secara intraperitoneal dengan dosis 120 mg/kgbb/hari. Pemberian madu kelulut dilakukan secara oral menggunakan sonde lambung selama 50 hari. Pada hari ke-51, semua tikus dieutanasi dan testis dikoleksi untuk diukur morfometrinya (berat,volume, panjang dan lebar). Data berat, volume, panjang dan lebar testis yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis of variance (ANOVA) satu arah dan dilanjutkan dengan uji berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian madu kelulut berpengaruh secara nyata (P

Diabetes mellitus (DM) is a complex, non-communicable chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia that occurs due to abnormalities in insulin secretion. The harmful effects of DM can cause a decrease in the function of male reproductive organs (testes) resulting in a decrease in spermatozoa quality. This study aims to study the effect of giving kelulut honey (Heterotrigona itama) on testicular morphometry of white rats (Rattus norvegicus) wistar strain suffering from diabetes mellitus. This research is an experimental research type posttest only control group design, with a complete randomized design (RAL). Rats were divided into 5 groups with 5 repetitions in each group. KN group as a negative control, rats were only given physiological NaCl solution. Group KP as positive control, rats induced streptozotocin (STZ). Group P1 rats were induced with STZ and given a dose of 10 mg kg day of kelulut honey. Group P2 rats were induced with STZ and given a dose of 50 mg kg day. and group P3 rats were induced with STZ and given a dose of 100 mg kg day. Streptozotocin was administered intraperitoneally with a dose of 120 mg kg day. The administration of kelulut honey was done orally using a gastric sonde for 50 days. On the 51st day, all rats were euthanized and testes were collected to measure morphometry (weight, volume, length and width). The data on weight, volume, length and width of the testes obtained were analyzed with the help of a randomized controlled trial. The results showed that the provision of kelulut honey had a significant effect (P < 0.05) on the weight, volume, length and width of the testes. The average weight, volume, length and width of testes in the KP group were significantly lower (P0.05) compared to the P2, P3 and KN treatments. The conclusion of this study is that the administration of kelulut honey can increase the weight, volume and length of the testes, but not the width of the testes of STZ-induced DM white rats.

Citation



    SERVICES DESK