PENYELESAIAN WANPRESTASI TERHADAP PEMBATALAN PERJANJIAN JUAL BELI SEPEDA MOTOR DENGAN PANJAR (SUATU PENELITIAN DI KOTA BANDA ACEH) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENYELESAIAN WANPRESTASI TERHADAP PEMBATALAN PERJANJIAN JUAL BELI SEPEDA MOTOR DENGAN PANJAR (SUATU PENELITIAN DI KOTA BANDA ACEH)


Pengarang

Rayhan Ari Angga Hs - Personal Name;

Dosen Pembimbing

M. Adli - 196607031998021001 - Dosen Pembimbing I
Eka Kurniasari - 197105152003122002 - Penguji
Mirja Fauzul Hamdi - 198802012015041004 - Penguji



Nomor Pokok Mahasiswa

1903101010280

Fakultas & Prodi

Fakultas Hukum / Ilmu Hukum (S1) / PDDIKTI : 74201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Hukum., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Pernyataan tentang wanprestasi, baik dalam doktrin maupun yurisprudensi biasanya dikaitkan dengan pernyataan lalai dan merupakan cidera janji.Biasanya dikaitkan dengan tidak memenuhi kewajiban prestasi perikatannya dengan baik, sehingga terjadinya masalah yang menyebabkan menjadi macet, dikarenakan tidak sesuai membayar tanggal sesuai kesepakatan yang sudah dibuat kedua belah pihak.
Tujuan penulisan skripsi ini untuk mengetahui dan menjelaskan prosedur perjanjian jual beli sepeda motor secara panjar, akibat hukum yang ditimbulkan terhadap pembatalan perjanjian jual beli sepeda motor oleh konsumen yang dilakukan dengan panjar, dan upaya penyelesaian yang ditempuh konsumen terhadap pembatalan perjanjian jual beli sepeda motor oleh konsumen yang dilakukan secara panjar.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian hukum sosiologis (Yuridis Empiris). Sumber data di dapatkan melalui studi lapangan (field research) dengan menggunakan teknik wawancara dan melalui penelusuran kepustakaan (library research). Data dari hasil penelitian tersebut kemudian dianalisis dengan metode interprestasi dan komparatif.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa proses yang dilakukan dalam transaksi jual beli sepeda motor dengan panjar adalah perjanjian tertulis, pembeli harus melengkapi semua prosedur dan mengisi data sesuai dengan arahan yang diberikan pihak showroom dan apabila sudah serah terima dan menandatangani dokumen tidak dapat di batalkan. Akibat hukum yang ditimbukan dari pembatalan perjanjian ini konsumen diwajibkan memenuhi perikatan jika masih dapat dilakukan, atau pembatalan disertai pembayaran ganti kerugian disertai pelanggaran konsumen yang tidak memenuhi prestasi, keliru, terlambat pembayarannya dan konsumen dapat dimintakan ganti rugi jika wanprestasi tersebut bukan dikarenakan force majeure yaitu karna sebab-sebab tertentu. Upaya prosedur Perjanjian penyelesaian sengketa pada jual beli kendaraan bermotor secara panjar pada showroom di Kota Banda Aceh adalah dapat diselesaikan dengan upaya sengketa non litigasi dengan menghubungi pihak perusahaan yang bertanggung jawab di showroom, lalu kedua pihak melakukan cara musyawarah atau negosiasi melalui pembuatan kesepakatan baru, apabila yang menjadi sengketa masalah pembayaran oleh si konsumen maka akan dilakukan pembayaran baik secara mencicil atau dengan cara pelunasan, dan kriteria terjadinya wanprestasi terhadap jual beli kendaraan bermotor secara panjar pada showroom di wilayah Banda Aceh.
Disarankan kepada konsumen untuk lebih berhati-hati dalam penyampaian keluhan kepada pelaku usaha melalui media, pelaku usaha Saran kepada pihak penjual sebagai pelaku usaha lebih berhati-hati dan teliti dalam memproduksi produk kendaraannya agar dapat mengkontrol pengembangan produk kendaraan yang akan diproduksi maupun yang sudah tersebar di pasaran dan kepada pihak pembeli agar memeriksa suku cadang atau komponen motor yang akan dibeli sebelum melakukan serah terima dan tanda tangan.

Statements regarding default, both in doctrine and jurisprudence, are usually associated with statements of negligence and constitute a breach of promise. Usually associated with not fulfilling the obligation to perform the engagement properly, resulting in problems that cause delays, due to failure to pay on the date according to the agreement that has been made by both parties. party. The purpose of writing this thesis is to find out and explain the procedure for a motorbike sale and purchase agreement in advance, the legal consequences resulting from the cancellation of a motorbike sale and purchase agreement by a consumer which is carried out in advance, and the resolution efforts taken by consumers regarding the cancellation of a motorbike sale and purchase agreement by a consumer. which is done in advance. In this research, researchers used a sociological legal research approach (Empirical Juridical). Data sources were obtained through field studies using interview techniques and through library research. Data from the research results were then analyzed using interpretive and comparative methods. The research results explain that the process carried out in a motorbike sale and purchase transaction with a down payment is a written agreement, the buyer must complete all procedures and fill in the data in accordance with the directions given by the showroom and once the document has been handed over and signed it cannot be cancelled. The legal consequences arising from the cancellation of this agreement are that consumers are required to fulfill the agreement if it can still be done, or the cancellation is accompanied by payment of compensation accompanied by consumer violations that do not fulfill achievements, mistakes, late payments and consumers can be asked for compensation if the default is not due to force majeure, namely because certain reasons. Efforts to resolve dispute agreement procedures for the sale and purchase of motorized vehicles in advance at showrooms in Banda Aceh City can be resolved using non-litigation dispute efforts by contacting the company responsible for the showroom, then both parties carry out deliberations or negotiations by making a new agreement, if If there is a dispute regarding payment by the consumer, payment will be made either in installments or by repayment, and the criteria for default in the sale and purchase of motorized vehicles are in advance at showrooms in the Banda Aceh area. It is recommended to consumers to be more careful in conveying complaints to business actors through the media, business actors. Suggestions to sellers as business actors to be more careful and thorough in producing their vehicle products so that they can control the development of vehicle products that will be produced and those that have been distributed throughout the world. market and to the buyer to check the motorbike spare parts or components to be purchased before handing over and signing.

Citation



    SERVICES DESK