Electronic Theses and Dissertation

Penuaan merupakan proses yang terjadi secara alamiah yang dialami, kehilangan gigi meningkat seiring bertambahnya usia dan secara signifikan menurunkan fungsi pengunyahan, karena pengunyahan adalah langkah pertama dari proses pencernaan, penurunan fungsi pengunyahan menyebabkan penurunan efisiensi penyerapan makanan dan status gizi. Penggunaan gigi tiruan dapat berdampak positif pada status gizi. Efisiensi kunyah dapat menurun bila lansia tidak menggantikan fungsi gigi asli yang hilang dengan menggunakan gigi tiruan. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap asupan nutrisi dan status gizi lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh faktor sosiodemografi terhadap status gizi lansia pengguna Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL) di RSGM USK. Metode penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sempel dilakukan dengan cara purposive sampling yang melibatkan 33 lansia pasien pengguna gigi tiruan sebagian lepasan di Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Syiah Kuala. Hasil uji Kruskal-Wallis dengan P= 0.848, 0.848, 0.204, dan 0.564 menunjukkan bahwa tidak signifikan (bermakna) P= >0,05 antara faktor sosisodemografi terhadap status gizi lansia pengguna gigi tiruan sebagian lepasan di Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Syiah Kuala. Kesimpulan tidak terdapat pengaruh antara faktor sosiodemografi terhadap status gizi lansia pengguna gigi tiruan sebagian lepasan.

Kata Kunci: lanjut usia, kehilangan gigi, sosiodemografi, status gizi, gigi tiruan sebagian lepasan

Aging is a naturally occurring process that is experienced, tooth loss increases with age and significantly decreases masticatory function, as mastication is the first step of the digestive process, decreased masticatory function leads to decreased food absorption efficiency and nutritional status. The use of dentures can have a positive impact on nutritional status. Chewing efficiency may decrease if the elderly do not replace the function of missing natural teeth by using dentures. This can affect the nutritional intake and nutritional status of the elderly. The purpose of the study was to determine the effect of sociodemographic factors on the nutritional status of elderly users of removable partial dentures at USK RSGM. This research method uses analytical observations with a cross sectional approach. The sampling method was carried out by purposive sampling involving 33 elderly patients who wear removable partial dentures at the Syiah Kuala University Oral Hospital. The results of the Kruskal-Wallis test P = 0.848, 0.084, 0.204, 0.564 show that there is no significant (meaningful) P = >0.05 between sociodemographic factors on the nutritional status of elderly users of partially removable dentures at the Oral Dental Hospital of Syiah Kuala University. Conclusion There is no influence between sociodemographic factors on the nutritional status of elderly users of removable partial dentures. Keywords: elderly, tooth loss, sociodemographics, nutritional status, removable partial denture