PENGARUH KURKUMIN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH KURKUMIN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS)


Pengarang

M. Faturrahman - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Hilwah Nora - 197311072003122002 - Dosen Pembimbing I
Novita Andayani - 197811072005012002 - Dosen Pembimbing II
Cut Meurah Yeni - 196507241996012001 - Penguji
Hanifah Yusuf - 195709111987032001 - Penguji



Nomor Pokok Mahasiswa

2007101010136

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter (S1) / PDDIKTI : 11201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran., 2023

Bahasa

Indonesia

No Classification

363.96

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Peningkatan jumlah populasi dunia dan angka kelahiran yang tinggi telah menjadi masalah global yang perlu diperhatikan. Program keluarga berencana adalah salah satu upaya dalam mengatasi masalah ini. Salah satu upaya dapat melalui pengembangan dan identifikasi metode kontrasepsi baru, khususnya pada pria karena selama ini hanya terbatas pada kondom dan vasektomi. Penelitian mengenai kontrasepsi pria dilakukan untuk menemukan jenis kontrasepsi yang ideal, efektif, dan reversible. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kurkumin terhadap kualitas spermatozoa tikus Wistar (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan post test only with control group design. Subjek penelitian menggunakan tikus Wistar jantan (Rattus norvegicus). 6 ekor tikus dibagi menjadi 1 kelompok kontrol dan 1 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol hanya diberikan aquades dan pakan standar, sedangkan kelompok perlakuan diberikan kurkumin sebesar 150 mg/kgBB per hari selama 48 hari. Parameter yang diukur adalah spermatozoa tikus yang diambil dari kauda epididimis melalui pembedahan. Pembedahan tikus dan penilaian spermatozoa dilakukan pada hari ke-49. Evaluasi spermatozoa dilakukan terhadap konsentrasi, motilitas, viabilitas, dan morfologi. Analisis data menggunakan uji parametrik (Independent Sample T-Test) dan uji non parametrik (Mann Whitney) dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Evaluasi spermatozoa menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap konsentrasi, motilitas, viabilitas, dan morfologi spermatozoa (p > 0,05), sehingga H0 diterima. Meskipun tidak terdapat perbedaan yang signifikan, tetapi terdapat kecenderungan adanya penurunan terhadap konsentrasi dan morfologi spermatozoa.

The world's increasing population and high birth rates have become a global problem that needs attention. The family planning program is one of the efforts in addressing this problem. One of the efforts can be through the development and identification of new contraceptive methods, especially in men because so far it is only limited to condoms and vasectomy. Research on male contraception is conducted to find the ideal, effective, and reversible type of contraception. The purpose of this study was to determine the effect of curcumin on the quality of Wistar rat spermatozoa (Rattus norvegicus). This study used post test only with control group design. The research subjects used male Wistar rats (Rattus norvegicus). 6 rats were divided into 1 control group and 1 treatment group. The control group was only given distilled water and standard feed, while the treatment group was given curcumin at 150 mg/kgBB per day for 48 days. The parameters measured were rat spermatozoa taken from the cauda epididymis through surgery. Rat dissection and spermatozoa assessment were performed on the 49th day. Evaluation of spermatozoa was carried out on concentration, motility, viability, and morphology. Data analysis used parametric test (Independent Sample T-Test) and non-parametric test (Mann Whitney) with a significance level of 5%. Evaluation of spermatozoa showed no significant differences in concentration, motility, viability, and morphology of spermatozoa (p> 0.05), so H0 was accepted. Although there is no significant difference, there is a tendency to decrease the concentration and morphology of spermatozoa.

Citation



    SERVICES DESK