HUBUNGAN SELF-STIGMA DENGAN GANGGUAN CEMAS MENYELURUH PADA PASIEN EPILEPSI DI POLI SARAF RSUDZA BANDA ACEH | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

HUBUNGAN SELF-STIGMA DENGAN GANGGUAN CEMAS MENYELURUH PADA PASIEN EPILEPSI DI POLI SARAF RSUDZA BANDA ACEH


Pengarang

DHAFIRA RAYYANA - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Zakiaturrahmi - 198512262014042001 - Dosen Pembimbing I
Nova Dian Lestari - 197611082006042002 - Dosen Pembimbing I
Rachmad Suhanda - 198006182008011011 - Dosen Pembimbing I
Endang Mutiawati Rahayuningsih - 196212131989032001 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

2007101010156

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter (S1) / PDDIKTI : 11201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran., 2023

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Epilepsi merupakan salah satu penyakit neurologi yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Stigma telah terbukti berpengaruh negatif pada pasien epilepsi, seperti kecemasan. Gangguan kecemasan juga berhubungan dengan stigmatisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan self-stigma dengan gangguan cemas menyeluruh pada pasien epilepsi di Poli Saraf RSUDZA Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional serta menggunakan teknik total sampling. Sampel penelitian ini adalah pasien epilepsi yang berjumlah 30 orang yang datang ke Poli Saraf RSUDZA Banda Aceh periode Oktober 2023 hingga November 2023. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan wawancara terpimpin menggunakan kuisioner ISEP versi Bahasa Indonesia dan GAD-7 versi Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasien epilepsi mengalami self-stigma pada tingkat sedang sebanyak 23 orang (76.7%) dan tidak mengalami gangguan cemas menyeluruh sebanyak 19 orang (63.3%). Hasil uji statistik koefisien kontingensi menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-stigma dengan gangguan cemas menyeluruh dengan kekuatan korelasi sangat lemah (p-value > 0.05, r = 0.071). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-stigma dengan gangguan cemas menyeluruh pada pasien epilepsi di Poli Saraf RSUDZA Banda Aceh.

Kata kunci: Epilepsi, Self-Stigma, Gangguan Cemas Menyeluruh, Stigma, Kecemasan

Epilepsy is one of the most common neurological diseases worldwide. Stigma has been shown to negatively affect epilepsy patients, such as anxiety. Anxiety disorders are also associated with stigmatization. This study was conducted to determine the relationship between self-stigma and generalized anxiety disorder in epilepsy patients at Neurology Clinic of RSUDZA Banda Aceh. This study is an observasional analytic study with a cross sectional design and uses a total sampling technique. The sample of this study were 30 epilepsy patients who came to the Neurology Clinic of RSUDZA Banda Aceh from October 2023 to November 2023. Data collection was carried out by researchers with guided interviews using the Indonesian version of the ISEP and the Indonesian version of the GAD-7. The results showed that the majority of epilepsy patients experienced self-stigma at a moderate level as many as 23 people (76.7%) and did not experience generalized anxiety disorder as many as 19 people (63.3%). The results of the contingency coefficient statisrical test showed that there was no significant relationship between self-stigma and generalized anxiety disorder with a very weak correlation strength (p-value > 0.05, r = 0.071). The conclusion of this study is there is no significant relationship between self-stigma and generalized anxiety disorder in epilepsy patients at the Neurology Clinic of RSUDZA Banda Aceh. Keywords: Epilepsy, Self-Stigma, Generalized Anxiety Disorder, Stigma, Anxiety

Citation



    SERVICES DESK