Electronic Theses and Dissertation

Peningkatan jumlah lansia menjadi tantangan karena banyak permasalahan dalam
proses menua di antaranya penurunan kondisi fisik, psikologis dan sosial, hal ini
mempengaruhi lansia dalam menilai dirinya sendiri.Konsep diri memiliki peranan
yang penting bagi lansia, konsep diri positif menunjukkan penerimaan diri yang
baik sedangkan konsep diri negatif pada lansia memungkinkan lansia merasa
rendah diri dan cenderung gagal, sehingga dapat mengakibatkan pengabaian diri
pada lansia seperti pengabaian kebutuhan makan, perawatan medis, tempat tinggal,
dan dukungan emosional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran konsep diri dan pengabaian diri (self-neglect) pada lansia di Kota Banda
Aceh. Penelitian ini menggunakan desain deskiptif dengan pendekatan crosssectional study dengan menggunakan teknik non probability Sampling. Sampel
dalam penelitian ini adalah lansia di Kota Banda Aceh yang berjumlah 201 orang.
Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara terpimpin. Analisa data yang
digunakan adalah distribusi frekuensi. Instrumen yang digunakan Subjective Aging
Perception Scale (SAPS) dan Kuesioner Self-neglect (SN-37). Hasil penelitian
didapatkan bahwa konsep diri lansia berada pada kategori positif (98,0%), kategori
negatif (2,0%), dan (100%) kategori pengabaian ringan. Konsep diri dan
pengabaian diri pada lansia merupakan masalah penting untuk diperhatikan.
Peneliti menyarankan bagi seluruh pelayanan kesehatan yang ada di Kota Banda
Aceh agar dapat memberikan edukasi kepada lansia maupun keluarga untuk lebih
peduli terhadap kebutuhan fisik, mental dan kesehatan lansia agar konsep diri lansia
menjadi baik dan pengabaian diri tidak terjadi.

The increase in the number of elderly people is a challenge because there are many problems in the aging process including a decrease in physical, psychological and social conditions, this affects the elderly in assessing themselves. Self-concept has an important role for the elderly, a positive self-concept shows good self-acceptance while a negative self-concept in the elderly allows the elderly to feel inferior and tend to fail, so that it can result in self-neglect in the elderly such as neglect of food needs, medical care, shelter, and emotional support. The purpose of this study was to determine the description of self-concept and self-neglect in the elderly in Banda Aceh City. This study uses a descriptive design with a cross-sectional study approach using non-probability sampling techniques. The sample in this study were elderly people in Banda Aceh City totaling 201 people. Data collection techniques by means of guided interviews. Data analysis used is frequency distribution. The instruments used were Subjective Aging Perception Scale (SAPS) and Self-neglect Questionnaire (SN-37). The results showed that the self-concept of the elderly was in the positive category (98.0%), negative category (2.0%), and (100%) mild neglect category. Self-concept and self-neglect in the elderly are important issues to consider. Researchers suggest that all health services in Banda Aceh City should provide education to the elderly and their families to be more concerned about the physical, mental and health needs of the elderly so that the elderly's self-concept is good and self-neglect does not occur.